HalbarHukum

Kepala Puskesmas Jailolo Diduga Tutupi Tiga Dana Ini

×

Kepala Puskesmas Jailolo Diduga Tutupi Tiga Dana Ini

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Jailolo di Jalan Puaen, Desa Guaemaadu, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Foto: facebook

HARIANHALMAHERA.COM – Kepala Puskesmas Jailolo, Iksan Dagasuli, diduga menutupi penggunaan anggaran bantuan operasional kesehatan (BOK), BPJS dan Seving, serta anggaran penanganan Covid-19.

Penggunaan dana yang diduga tidak transparan itu, terkuak setelah adanya keluhan dari sejumlah petugas Puskesmas Jailolo. Seperti yang diungkapkan beberapa petugas yang enggan namanya dipublish.

“Pak Iksan tidak pernah terbuka soal dana yang masuk, jadi kami tidak pernah tahu berapa besar anggarannya. Baik itu, BOK, BPJS maupun Seving untuk Covid-19,” ujar mereka.

Menurut mereka, gaya kepemimpinan Iksan Dagasuli berbeda dengan Kepala Puskesmas sebelumnya, yaitu Hindun Djumati. Di mana, Hindun selalu transparan dalam hal sekecil apapun. “Jadi kami merasa kecewa, karena sudah berulang kali disampaikan,” ujarnya.

Salah satu petugas Puskesmas Jailolo, mengaku ketika Iksan membawa tas samping, itu berarti ada pencairan anggaran. “Kalau tidak bawa tas, maka sudah bisa dipastikan belum ada pencairan,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Jailolo, Iksan Dagasuli kepada wartawan  membantah tudingan tersebut. “Itu tidak benar, karena setiap anggaran yang sudah dicairkan langsung dibagi ke pemegang program,” katanya.

Dia mengaku, dana BOK tahun anggaran 2020 baru terealisasi tahap I sebesar Rp 400 Juta lebih. Sedangkan sisanya belum. Bahkan tahap selanjutnya, belum diketahui berapa besarannya. “Karena saya belum lihat, nanti saya tanya ke bendahara,” ucap Iksan.

Sedangkan dana BPJS, kata dia sesuai petunjuk teknis, 60 persen jasa pelayanan dan 30 persen untuk operasional serta belanja habis pakai, seperti obat-obatan maupun operasional Puskesmas.

Selain itu, lanjut Iksan, ada anggaran yang disalurkan oleh Dinas Kesehatan ke Puskesmas sebesar Rp 35 Juta. Dan semua sudah dibelanjakan untuk penanganan Covid-19.

“Mulai dari kegiatan penyemprotan, sosialisasi hingga pembelian alat pelindung diri. Sedangkan untuk Anggaran Covid-19 sebesar Rp 50 Juta dari perencanaanya selama 3 bulan ke depan,” pungkasnya.(tr-4/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *