HARIANHALMAHERA.COM – Indikasi kecurangan di Pemilihan kepala Desa (Pilkades) serentak di Halmahera Barat (Halbar) sudah mulai mencuat di sejumlah desa.
Salah satunya di Desa Tataleka Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel). Diamana, salah satu panitia Pilkades Sardin Rajoloa ternyata merupakan tim sukses (timses) salah satu kandidat kades atas nama Anfar.
Indikasi ini diketahui warga setelah beredarnya rekaman video yang memperlihatkan Sardin menghadiri sebuah pertemuan yang membahas strategi hingga penyusunan kabinet jika kandidatnya menang.
Bahkan, rekaman vidio itu, Sardin juga menyebut beberapa nama ASN yang siap bekap dirinya, diantaranya dua ASN di kantor kecamatan jailolo selatan, yakni Rais dan Felix dan beberapa diantaranya bertugas di SKPD di Pemkab.
“Ini kan tidak etis dan sudah sangat konspirasi, dari sisi logika hukum itu sudah melanggar,” sejumlah warga yang enggan dikorannkan namanya.
Dengan bukti itu, warga pun melaporkan yang bersangkutan ke BPD. Mereka meminta agar SK-nya sebagai panitia Pilkades segera dicabut. “Panitia harus diberhentikan dan SK nya harus cabut,” ujar warga.
Ketua BPD Tataleka, Alfajri mengaku telah mengambil sikap dengan membatalkan SK Sardin dan membentuk Painitia Pilkades yang baru.
“Sehingga nantinya panitia yang baru akan menjalankan proses pilkades PAW tersebut. Karena selain laporan masyarakat ada juga bukti rekaman video, sehingga dari hasil rapat internal BPD menyimpulkan untuk melakukan pembentukan panitia ulang,” terangnya.
Camat Jalsel Fahmi Anhar yang dikonfermasi ikut menyesalkan sikap Sardin. Sebab, akibat ulahnya itu, menyebabkan tahapan pelaksanaan Pilkades antar waktu, terancam ditunda. Padahal pengusulan anggaran sebesar Rp 17 juta sudah mulai jalan.
Namun begitu, dia menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada BPD untuk memfasilitasi dan membentuk panitia baru, mengingat panitia sebelumnya dinilai telah menyalahi aturan.
“Prinsipnya harus ikut tuntutan masyarakat. Bubarkan saja panitia dan bentuk kembali, karena panitia sebelumnya telah mencederai konstitusi dan lebihnya lagi hilang kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya.(tr4/pur)