HalbarHalutMaluku UtaraPeristiwa

SEHARI 4 NYAWA MELAYANG

×

SEHARI 4 NYAWA MELAYANG

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Kecelakaan

HARIANHALMAHERA.COM–Suasana duka tampak menyelimuti rumah Anti Ismail di Desa Bukit Durian, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Sabtu (26/12) sore itu.

Ratusan pelayat pun sudah teelihat memadati rumah wanita 26 tahun ini sebelum mobil ambulance milik Puskemas Sidangoli yang membawa jenasah korban kecelakaan bus di ruas jalan Desa Domato Kecamatan Jalsel tiba.

Suasana serupa juga terlihat di kediaman Defan Alfata yang kebutulan berada sekampung dengan rumah Anti di Desa Bukit Durian. Bocah 4 tahun ini ikut teewas dalam tragedi tergelincirnya bus Pariwisata milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut pada Sabtu (26/12) siang pukul 14.00 itu.

Dalam bus yang dikemudikan Abdul Latif Yusman itu, memang terdapat 20 penumpang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Mereka adalah rombongan guru dari MTS Durian yang tengah berwisata di Desa Tauro Kecamatan Jailolo.

Namun, kecelakaan tunggal (lakatunggal) tersebut nyawa Anty dan Defan tidak berhasil diselamatkan. Defan sendiri tewas di lokasi kejadian, sedangkan Anty mengghembuskan nafas terakhir saat berada di Puskemas Jalsel.

Tidak hanya merenggut dua nyawa, kecelakaan maut bus dengan nomor polisi (nopol) B 26000 XDL itu ikut menyebabkan tiga penumpang menderita luka parah.

Mereka adalah Hanisa Yunus (49 tahun), mengalami luka robek pada pelipis mata kiri dan luka robek pada pergelangan kaki kanan. Jabir Masuku (50 tahun) mengalami patah tulang pada tangan kanan dan kaki kanan. Sedangkan Azwiah M. Tero (42 tahun) mengalami patah tulang kaki kanan.

15 penumpang lainnya mengalalmi luka ringan. Seluruh korban luka yang notebene warga Sofifi ini kini tengah dirawat di Puskemas Sidangoli. Mereka dilarikan warga setempat yang melihat peristiwa tersebut bersama anggota Polisi yang tiba dilokasi.

Informasi yang diperoleh awak media, perisitiwa naas itu terjadi ketika rombongan hendak balik ke Sofifi. Saat dalam perjalanan pulang itu, tepat di tikungan menurun di di Desa Domato, Abdul Latif mendadak kaget ketika pedal rem bus yang dipijakinya tidak berfungsi.

Sementara, kondisi jalan sendiri basah dan licin setelah diguyur hujan lebat. Bus seketika kehilangan kendali hingga menghantam leger samping kanan jembatan kemudian terbalik.

Hingga kini pihak kepolisian sendiri belum menetapkan tersangka dibalik laka maut ini. Polisi sendiri masih memeriksa sang sopir “Mobil bus sementara diamankan ke Polsek Sidangoli,” terang Kasat lantas Polres Halbar AKP Ridwan Usman saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Diakui, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara dan pemeriksaan terhadap saksi termasuk Sopir, penyebab laka maut ini akibat rem bus tidak berfungsi saat mobil berada di jalan menurun.  “Sopir menggunakan gigi tiga akhirnya tak mampu mengendalikan kendaraannya,” ucapnya.

Abdul Latif yang ditemui saat tengah menjalani pemeriksaan di Polres Halbar sore kemarin mengisahkan sebelum melakukan perjalanan dari Sofifi, bus yang dikemudikannya dalam kondisi normal.

Namun, ketika ketika dalam perjalanan pulang ke Sofifi, saat di tikungan menurun mengalami gangguan pada rem. Begitu juga dengan rem tangan. Bahkan, dia sempat memberitahukan kepada salah satu penumpang agar bergeser ke belakang.

“Saat itu saya mencoba banting setir ke kiri. Dan bagian bomber belakang mobil yang sempat terbentur deker jembatan, seketika mobil langsung oleng dan langsung terbalik,”ucap honorer di Dishub Malut itu.

Diakui, korban meninggal atas nama Anti Ismail saat itu duduk di posisi bagian belakang bus. Sementara korban Defan duduk dibagian tengah. Diduga keduanya meninggal akibat benturan saat bus terbalik. “Saya sempat terhempas keluar. Sabuk pengaman yang digunakan bahkan sempat terlepas,” tukasnya.

 

Dua Remaja Tewas Telindas Truk

Kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan berbadan besar juga terjadi di Halmahera Utara (Halut). Persitiwa yang menewaskan dua remaja berusia 17 tahun ini berlangsung di hari yang sama.

Insiden ini terjadi pukul 17.40, atau tiga jam pasca tragedi terbaliknya bus Pariwisata di Jailolo Selatan (Jalsel) Halmahera Barat (Halbar). Dua remaja putri yang tewas dalam insiden yang berlangsung di ruas jalan di Desa Gura Kecamatan Tobelo itu masing Definta Sitania, warga Desa Gura, dan Kristina Wontuwotu, warga Desa Gamsungi.

Keduanya ABG yang masih duduk di bangku SMA ini tewas dengan kondisi cukup mengenaskan. Dimana, kepala kedua jasadnya sempat dilindas truk. Saking tragisnya, membuat warga yang menyikasikan kejadian ini pun ikut menangis.

Kasubag Humas Polres Halut Iptu. Mansur Basing, menuturkan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian menyebutkan, Definta dan Kritina saat itu berboncengan dengan motor Honda Beat tanpa mengenakan helm.

Saat melaju kencang dari Selatan menuju Utara, sesampai di Dekat Pasar Boaele, Defina yang mengemudikan motor tidak mampu mengendalikan laju kendaraan.

Keduanya pun terjatuh dan terseret di tengah atas aspal. “Saat terjatuh tiba-tiba datang dari arah Utara dump truk langsung melindas kedua korban. korban sempat dibawa ke RSUD namun tidak bisa diselamatkan, karena suda meninggal dunia,” ujarnya.

Sementara itu SS (34 warga Mamuya Kecamatan Galela selaku sopir truk yang sempat melarikan diri lantaran takut di hakimi warga telah diamankan bersama barang bukti berupa satu mobil dump truck bernomor Polisi DG 8037 UN ke Mapolres Halut.

Mansur menyampaikan SS diamankan saat melintas di depan Pos PAM operasi Lilin Kieraha di Pasar Wosia Tobelo Tengah. “Personil Satlantas awalnya sudah kantongi ciri-ciri mobil pelaku dan di kesempatan itu melihat mobil dump truk tersebut sehingga melakukan interogasi, ternyata diduga kuat pelaku sehingga diamankan,” ucapnya

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, SS saat itu baru saja selesai mengantar material pasir di Kao Barat dan hendak pulang ke Mamuya. “Penyidik akan melakukan pengembangan lebih lanjut sehingga mengetahui kronologisnya,”ujarnya.(tr4/dit/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *