HARIANHALMAHERA.COM–Bupati Edi Langkara menegaskan, Pemkab Halteng tidak tinggal diam dengan kasus penyerangan dan pembunuhan yang menewaskan tiga warga Patani timur di Hutan Kali Gwonle Maret lalu.
Hal ini disampaikan Bupati saat menggelar hearing terbuka dengan Front Peduli aksi kemanusian Halteng yang menggelar aksi demo di Kantor Bupati kemarin.
Elang mengaku, Pemkab terus mengikuti perkembangan penyelidikan kasus ini dan terus berkonsultasi dengan TNI dan Polri. “Insya Allah besok kita akan adakan rapat bersama TNI dan Polri, di daerah maupun di provinsi, guna berdiskusi terkait solusi dari kasus ini,” ucap elang.
Dia juga mengaku pernah bekoordinasi dengan Polda Malut terkait pelaku yang belum ditemukan ini yang kemudian ditindaklanjuti Poilda dengan dua kali menerjunkan tim penyidik ke Halteng. “Langkah koordinasi ini dilakukan paling tidak, bisa menemukan tanda-tanda untuk mempermudah penyidik,”tutupnya.
Sementara, Koordinator Aksi, Andri Husain menilai, sejauh ini penyidik polres Hateng tidak serius dalam menangani kasus ini. Buktinya sudah tujuh bulan belum ada titik terang pelaku.
“Kami medesak Polres Halteng, agar lebih meningkatkan kemampuan anggota intelnya, dalam melakukan penyelidikan, bila perlu datangkan anggota dari Mabes Polri,” desaknya.
Mereka juga menagih janji untuk menyisir hutan di Kecamatan Patani Timur dan Patani Utara yang pernah disampaikan Bupati saat bersama Forkopimda melakukan pertemuan dengan warga Patani Timur dan Utara pasca kasus tersebut. (tr1/pur)