HARIANHALMAHERA.COM–Alokasi dana desa (DD) ke pemerintah desa (Pemdes) di Halmahera Tengah (Halteng) tahun depan berkurang.
Ini menyusul adanya pemangkasan DD oleh pemerintah pusat sebesar Rp 20 Miliar lebih. Dimana, tahun ini alokasi DD yang diterima Pemkab Halteng sebesar Rp 63 Miliar, tahun depan menjadi Rp 48 miliar lebih. “Selain penurunan DD ada juga beberapa komponen, yang turun. Seperti DAK Fisik dan Dana Intensif Daerah,” ujar kepala BPKAD Halteng Abdulrahim Yau.
Dimana, DAK Fisik yang diterima Pemkab Halteng yang tahun ini sebesar Rp 162.089.761.000 tahun ini turun hampir Rp 60 miliar menjadi Rp 103.966.865.000. DID tahun ini sebesar Rp 39.028.184.000, tahun depan turun menjadi Rp 7.727.076.000,
Sementara untuk Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Intensif Daerah (DID) dan DAK non fisik mengalami peningkatan. DAU misalnya, tahun ini diterima sebesar Rp 410.893.085.000, tahun depan naik menjadi Rp 411.186.722.000.
Begitu juga DBH (Dana Bagi Hasil) tahun lalu diterima Pemkab sebesar Rp 68.292.265.000, tahun ini naik menjadi Rp 90.559.787.000. Kemudian DAK Non Fisik tahun lalu Rp 36.437.215.00, naik menjadi Rp 52.912.855.000.
Secara akumulasi, total dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Pemkab Halteng tahun depan turun hampir Rp 60 Miliar, dari tahun ini sebesar Rp 779.759.211.000. “TKDD tahun 2021 sebanyak Rp 779.759.211.000 turun menjadi Rp 715.057.423.000 dari total komponen yang ada,”pungkasnya. (tr1/pur)