HaltengMaluku UtaraPolitik

Disebut Tak Masuk Bursa Cagub Malut, Elang: HU Itu Corong Asbun, Ingat!! Golkar Bukan Milik Klan Mus

×

Disebut Tak Masuk Bursa Cagub Malut, Elang: HU Itu Corong Asbun, Ingat!! Golkar Bukan Milik Klan Mus

Sebarkan artikel ini
Wasekjen DPP Golkar, Edi Langkara

HARIANHALMAHERA.COM– internal DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Maluku Utara disebut sudah bahas nama-nama kader yang bakal diusung untuk maju Pilgub (Pemilihan Gubernur) Malut periode 2024-2029. Namun, dari sejumlah kader partai berlambang beringin itu beredar, ternyata nama Edi Langkara, yang notabenenya pengurus pusat, yakni Wasekjen DPP Golkar dikabarkan tidak masuk dalam bursa Calon Gubernur (Cagub).

Politisi senior yang akrab disapa Elang itu pun sempat kesal hingga akhirnya angkat suara setelah mendengar kabar tak menyenangkan yang disampaikan oleh Hamid Usman (HU). Namun, dirinya belum yakin kabar tersebut benar, karena belum ada pernyataan resmi dari internal DPD I Golkar Malut sendiri.

Mantan Bupati Halteng ini pun menegaskan bahwa kalau disampaikan Hamid Usman adalah pernyataan resmi dari Ahmad Hidayat Mus tentu public akan tertawa terhadap pikiran tersebut, karena jauh dari dinamika social politik yang kini berkembang.

“Saya melihat mereka sepertinya panik atau mabuk halusinasi, karena saya belum yakin kabar yang disampaikan Hamid Usman itu mewakili pikiran Ahmad Hidayat Mus. Saya malah berpikir itu hanya corong Asbun (asal bunyi) HU. Jika itu pernyataan resmi maka publik akan menertawai pikiran picik mereka, karena jauh dari dinamika sosial politik yang kini sedang berkembang,”katanya, kamis (21/3).

Perlu diketahui lanjut Elang, perolehan 8 kursi di DPRD Provinsi Malut adalah kerja keras para Caleg Golkar itu sendiri bukan kerja seseorang ataupun keluarga dengan dalil atas nama kuasa partai.

“Sejumlah ketua DPD Golkar Kabupaten/Kota mengeluh atas keadaan yang mereka hadapi saat jelang pemilu, bahkan pasukan mengalami derita nestapa. Saya hanya minta agar Ahmad Hidayat Mus lebih dewasa, merubah gaya lama yang tidak cocok lagi dengan kondisi lingkungan strategis Maluku Utara saat ini yang masyarakatnya tidak bisa dibodohi,”ungkapnya.

Menurutnya, Golkar tetap konsisten dengan juknis Pilkada yang lebih prioritas kader partai yang elektabilitasnya bagus serta memegang teguh prinsip PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela). “Silahkan terjemahkan itu, publik juga tau tentang prinsip PDLT yang diterapkan oleh DPP/Ketua Umum Partai Golkar,”tandasnya.

“Sesuai PO Partai Golkar, kebijakan DPP Partai Golkar selalu mempertimbangkan sejumlah variable, seperti soliditas kaders dan mampu melihat kenyataan publik yang tidak bisa kita abaikan,”sambungnya.

Partai Golkar lanjutnya, bukanlah boneka mati, karena Golkar sesungguhnya adalah katalisator politik yang mampu sebagai agregator politik, dimana melihat dinamika publik sebagai sebuah realitas sosial dan bukan dinamika keluarga.

“Golkar bukan milik klan Mus, ingat! 20 tahun Golkar menelan pil pahit pada 4 kali Pilkada Gubernur Malut, karena itu hindari gaya arogansi politik yang akan membahayakan diri sendiri serta masa depan partai yang harus dipertaruhkan,”tegas Elang.

Elang pun menambahkan bahwa kemenangan Pilpres 02 Prabowo-Gibran di Malut bukan saham tunggal Golkar, karena ada koalisi diantaranya Gerindra, PAN, Demokrat dan sejumlah partai lainnya hingga serta relawan sukarela yang bergerak tanpa minta uang di TKN Relawan Pro Gibran Malut.

“Sebagai seorang aktifis yang jatuh bangun di dunia politik, saya tetap optimis bahwa DPP Partai Golkar tidak picik pandangannya, secara organisatoris Partai Golkar tidak seperti republik tetangga. Jadi janganlah klaim kerja sendiri, malu kita ditertawai orang dan saya tegaskan bahwa diatas langit masih ada langit,”pungkasnya.(tr-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *