HaltengMaluku UtaraPemprov

DLH Malut Ungkap Penyebab Banjir di PT IWIP

×

DLH Malut Ungkap Penyebab Banjir di PT IWIP

Sebarkan artikel ini
Wagub M Al Yasin Ali didammpingi Ketua DPRD Halteng Mutiara Yasin Ali dan pejabat pemprov mengunjungi PT IWIP untuk memantau kondisi pasca banjir yang terjadi 26 Agustus lalu

HARIANHALMAHERA.COM–Musibah banjir yang melanda kawasan PT IWIP dan sekitaranya awal September lalu memang dipicu akibat luapan air di Sungai Ake Sake. Namun, luapan yang terjadi itu ternyata bukan semata-mata karena faktor alam.

Dari hasil kajian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Malut menyebutkan, luapan air di Ake Sake terjadi karena pengalihan sungai tanpa adanya kajian teknik.

Yusra Noho, Penyidik Lingkungan di DLH Malut mengungkapkan, sesuai dokumen AMDAL yang disajikan di DLH bahwa di wilayah itu, sebelum hadirnya perusahaan, memang sering terjadi banjir, namun tidak separah yang terjadi awal bulan lalu.

”Ini disebabkan  ada kegiatan lain di daerah itu, hasil turun ke lapangan ternyata ada salah satu sungai Sake dialihkan tanpa kajian teknis,” katanya.

Selain itu, disekitar sungai Ake Sake juga terdapat kegiatan pembukaan lahan  sehingga pada saat cura hujan tidak lagi diserap ke dalam tanah dan langsung mengalir ke sungai akibatnya debit air semakin banyak.

“Sekitar sungai ake Sake juga terkadang ada beberapa anak sungai mengalir ke ake Sake, selain itu ada kegiatan pembukaan lahan diatas sungai Sake,” katanya

Lanjut dia pengalihan sungai Ake Sake tidak ada kajian teknis, padahal dalam AMDAL pihak perusahaan berjanji sebelum pengalihan, dilakukan kajian teknis, namun yang terjadi tidak ada kajian teknis.

“Kalau ada kajian teknis dapat diketahui, bisa dilakukan pengalihan sungai atau tidak jika bisa berapa luas semisal drainase itu untuk menampung debit air saat curah hujan tinggi,” ungkapnya.

Penyebab lain, tanah dilokasi itu kata dia, bisa disebut tanah rawa sehingga daya serap air kurang. Selain itu pihak perusahaan juga tidak memiliki manajemen air terhadap sungai Ake Sake. “Peta manajemen air yang digunakan itu milik PT WBN, sedangkan punya IWIP belum ada,” bebernya.

Ia menambahkan, atas permasalahan ini, DLH merekomendasikan pihak PT IWIP segera melakukan kajian teknis terhadap pengalihan Ake Sake sebagaimana dalam dokumen AMDAL.

Selain itu, PT IWIP juga diminta segera membuatkan manajemen air sungai Ake Sake dan disampaikan ke DLH Malut. Dalam rekomendasinya juga, DLH minta PT IWIP untuk membuat sedimenpon di areal sungai Ake Sake sehingga pada saat hujan, aliran air tidak langsung ke sungai. “DLH juga  Rekomendasi pada pihak perusahaan untuk segera membuat studi analisis banjir,” tukasnya.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *