HaltengMaluku Utara

Pemilik Lahan Kecewa Manajemen IWIP Utus Security Didampingi Polisi Untuk Negosiasi

×

Pemilik Lahan Kecewa Manajemen IWIP Utus Security Didampingi Polisi Untuk Negosiasi

Sebarkan artikel ini
Upaya pemilik lahan hentikan aktivtias galian oleh PT IWIP hingga nyaris adu jotos

HARIANHALMAHERA.COM– Setelah hampir sepekan melakukan penghentian aktivitas penggusuran lahan oleh PT IWIP di atas lahan pemilik lahan Maklom, akhirnya direspon manajemen PT IWIP. Namun, langkah perusahan terkesan tidak ada itikad baik untuk selesaikan masalah penggusuran malah membuat pemilik lahan kecewa.

Bepata tidak, manajemen PT IWIP bukan turun langsung untuk tuntaskan tindakan mereka yang sudah menggusur lahan hingga tanaman perkebunan pun ikut rusak, malah hanya mengutus security didampingi aparat kepolisan untuk negosiasi. Hal itu dianggap pemilik lahan sebagai bentuk tidak menghargai dan cenderung menakut-nakuti.

Maklon Lube pemilik lahan yang digusur PT IWIP tanpa ganti rugi, secara tegas mengatakan, dirinya tidak menolak kehadiran perusahan di daerah melainkan hanya menuntut hak atas lahan yang sudah digusur tanpa ada pembayaran.

“Saya hanya minta ganti rugi, karena perusahan sudah gusur lahan tanpa ada pembayaran lebih dulu. Sudah begitu lahan yang didalam ada tanaman perkebunan seperti pala dan buah cokelat (Kakao) yang sudah berbuah ikut digusur. Kasihan, itu mata pencahrian kami dan hasil keringat saya,”katanya, senin (16/10).

Maklon menuturkan bahwa melihat tanaman perkebunan digusur tanpa dibayar itu telah membuatnya menangis, sebab hasil keringat yang dijaga bertahun-tahun itu justeru berakhir digusur oleh PT IWIP tanpa kompensasi.

“Saya sangat kecewa dengan pihak perusahaan, seakan-akan kami masyarakat lemah tidak dihargai, padahal soal lahan ini nyata-nyata milik kami tapi digusur seenaknya. Sudah begitu perusahan hanya utus security PT IWIP didampingi kepolisian untuk negosiasi yang kesannya tidak mau selesaikan masalah dan menakuti kami,”ujarnya.

Menurutnya, langkah manajemen PT IWIP itu justeru menambah panjang masalah, sebab dikwatirkan penyampaian utusan dari hasil negosiasi berbeda dengan pembicaraan dilapangan.

“Masalah ini akan cepat selesai kalau orang penting perusahan yang hadir supaya dijelaskan pokok masalahnya,”pungkasnya.(tr-05).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *