HARIANHALMAHERA.COM– Manajemen PT PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) terus menunjukan kepeduliannya terhadap pelestarian alam di sekitar industry. Berbagai terobosan pun telah disajikan, dimana kali ini PT IWIP bersama pemerintah daerah, masyarakat hingga komunitas pencinta alam, yakni komunitas Fau Yaune, berkolaborasi untuk melindungi kawasan pesisir dengan cara melakukan penanaman 5.000 bibi mangrover di Desa Kotalo, Kecamatan Weda Timur, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng).
Kegiatan penanaman bibit mangrover perdana sebanyak 5000 yang berlangsung di pantai Barahima, kamis (16/3) itu merupakan program pelestarian ekosistem pesisir berbasis komunitas melalui kegiatan transpalantasi karang dan penanaman mangrover, dimana program tersebut akan dilanjutkan lagi di berbagai lokasi pesisir pantai dan bahkan dengan jumlah yang lebih besar.
Selain kegiatan pelestarian tersebut, di hari yang sama PT IWIP juga menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) sebanyak 150 paket kepada masyarakat di Desa Mesa dan Desa Kotalo.
Pj Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji, mengatakan kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan, sebab mangrove berguna dalam mereduksi emisi karbon dan sebagai tumbuhan yang berperan penting sebagai buffering sedimentasi dari daratan yang dapat berdampak pada rusaknya laman dan terumbu karang.
“Saya senang sekali IWIP sudah banyak membantu pemerintah, dan berkolaborasi untuk membangun sesuatu yang baik,”katanya.
Senada dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku Utara, Fachruddin Tukuboya, yang menyebutkan bahwa PT IWIP sangat baik dalam merespon upaya menjaga lingkungan sehingga perlu diberi apresiasi dan dorongan untuk terus berkontribusi ke daerah.
“Kenapa harus mangrove? karena kita tahu kerja perusahaan banyak melakukan penebangan pohon, itu banyak sekali karbon yang lepas, nah kita perlu menggantinya lagi. Kami mendukung IWIP dan WBN yang ambisius punya cita-cita untuk memperoleh gold flag dalam pengelolaan lingkungan,”ujarnya.

Sementara Ketua Komunitas Fau Yaune, Ismail Muharram mengaku sangat gembira berkolaborasi dengan IWIP dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut dan berharap pemerintah terutama PTIWIP terus memberi dukungan untuk melaksanakan program tersebut berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya pak Kepala Desa Kotalo dan Camat Weda Timur serta kepada PT IWIP. Kami cukup dibantu dalam hal menata lingkungan,”ungkapnya.
“Harapan kami, mengingat Teluk Weda ini telah menjadi kawasan industri, maka kami meminta dengan hormat agar wilayah Weda Timur, dapat ditetapkan sebagai wilayah penyeimbang ekologi,”sambungnya.
Vice President IWIP, Kevin He menuturkan bahwa tanggung jawab pelestarian lingkungan ini sejalan dengan visi IWIP yakni “Green Industry to Build the Greener Future”. Dimana kegiatan penanaman mangrove sebagai pelestarian lingkungan ini menjadi perhatian serius PT IWIP.
Sebelumnya, di lokasi yang sama, PTIWIP juga bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun Ternate melakukan sosialisasi sekaligus meresmikan komunitas pelestarian lingkungan Mtu Mya.
Perkembangan IWIP yang kian pesat, beriringan dengan pembangunan infrastruktur daerah sehingga itu PTIWIP terus berkomitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi, dengan pemerintah serta masyarakat dalam mewujudkan manfaat industri, yang berkelanjutan dan lingkungan yang tetap terjaga.
“Semoga bibit-bibit yang ditanam ini berhasil tumbuh dan bermanfaat bagi bumi Fagogoru,”tutur Kevin.(tr-01)