Tahun Ini Halteng Koleksi 4.097 Kasus ISPA

0
437
Ilustrasi ISPA (Foto :net)

HARIANHALMAHERA.COM–Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Halmahera Tengah (Halteng) masih cukup tinggi. Tahun ini saja, berdasarkan data sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Halteng, tercatat ada 4.097 kasus ISPA yang teresear di 11 puskesmas

Kadinkes Halteng, Rijja Rajana menuturkan, dari jumlah 4 ribu kasus ini, terbanyak ditangani puskesmas Wairoro dengan jumlah 1074 kasus.

Angka ini kata dia meningkat dibanding tahun lalu. Tingginya angka kasus ISPA di Puskemas Wairoro mengingat sebagian besar pasien berasal dari desa-desa di Halsel yang berada di daerah perbatasan. “Karena warga Halsel yang perbatasan dengan Halteng yang berobat. Seperti Desa Mafa, Desa Foya dan sekitarnya,”kata, Rijja Rabu (16/12).

Hal yang sama juga terjadi di puskesmas Gebe. Di Puskemas itu kata Rajja merawat 583 pasien ISPA. “Kasus ISPA meningkat di puskesmas Gebe karena wilayah perbatasan dengan Papua, karena masyakarat yang keluar masuk,” terang kadis.

Sedangkan puskesmas yang paling rendah kasus ISPA tersebut, yakni Puskesmas Damuli dengan angka 136 kasus. “Paling renda karena tidak ada pasien yang dari luar daerah,”terang Kadis.

Sementara dua pueksmas di Weda Tengah yakni Puskesmas Kobe dan Puskesmas Lelilef total pasien ISPA sebanyak 527 orang masing-masing 159 pasien di Puskemas Kobe dan 368 pasien di Puskesmas Lelief. “Meskipun Weda Tengah ada PT. IWIP beroperasi di tempat tersebut. Namun, rata-rata khusus karyawan berobat langsung di klinik Perusahaan. Sehingga, angka di dua puskesmas tidak banyak,”pungkasnya.

Sedangkan kasus ISPA di enam puskemas lainnya rata-rata sedikit. Puskesmas Sagea misalnya merawat 266 pasien, kemudian Puskesmas Messa 140 kasus, Puskesmas Patani 181 kasus, Puskesmas Banemo 242 kasus, Puskesmas Tepeleo 148 kasus dan Puskesmas Damuli 136 kasus. (tr1/pur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here