HARIANHALMAHERA.COM–PENETAPAN Kawasan Industri (KI) Teluk Weda Halmahera tengah Halteng) sebagai program strategis nasional (PSN) pemerintah pusat, ternyata ikut direspon oleh daerah-daerah tertangga, salah satunya Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Sebagai daerah yang sangat dekat secara geoagrafis dan pernah menjadi bagian dari Halteng secara historis, Tikep rupanya merasa punya kepentingan dengan program tersebut.
Ini terlihat dari kunjungan seluruh anggota DPRD Kota Tikep bersama beberapa pimpinan OPD ke Pemkab Halteng kemarin. Lawatan ini menurut Wakil ketua 1 Dekot Tikep, Mohtar Jumati membentuk persepsi antara antara kedua wilayah mengingat saat ini Pemkot Tikep juga tengah menyusun Ranperda Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTTW), yang sudah tentu memiliki kaitan. “RTRW Tikep dan Halteng sangat berkaitan, karena garis wilayah yang tidak bisa dipisahkan,” kata, Mohtar, usai pertemuan dengan Pemda.
Disisi lain, kunjungan ini juga membangun kerjasama di sektor pangan seiring dengan kehadiran PT. IWIP. “Kebutuhan makanan pada PT. IWIP sangat besar. Sehingga, harus adanya kerjasama antara daerah penyangga,”ungkap Mohtar.
Wabup Halteng Abdulrahim Odeyani mengatakan kunjungan Dekot Tikep ini untuk melihat secara dekat terkait terkait pengelolaan pajak dan retribusi di bidang Izin Membangun Bangunan (IMB) dan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) kemudian rekrutmen tenaga kerja dan pengelolaan parawisata.
Olehnya dia menilai kerjasama dua daerah sangat penting dalam rangka menjemput KI.
“Bahkan, Pemkab selalu terbuka kepada pihak yang mau berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi di Halteng. “Harus diakui bahwa yang menyuplai 9 bahan pokok termasuk Holtikultura di Halteng, juga termasuk petani dari Tikep. (tr1/pur)
