HARIANHALMAHERA.COM–Budaya Faten menjadi tradisi yang selalu dilaksanakan umat muslim di Desa Wailegi dan Desa Lipai Kecamatan Patani di setiap momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Seperti pada peringatan Maulid Nabi Sabtu (7/11) pekan kemarin, dimana adat istiadat tersebut pun kembali digelar. Pembukaan Fanten di tandai dengan penjemputan peserta Desa Kipau, oleh Soldado dari Desa Wailegi serta pembacaan Al-Qur’an oleh Harid Abdul Wahab, salah satu tokoh agama Desa Kipai.
Kades Kipai Naim Djafar menuturkan acara Fanten ini merupakan bingkai adat dalam setiap peringatan Maulid Nabi. “Perayaan adat Fanten ini, bukan hanya sekedar sebagai simbol perayaan adat semata. Namun, juga sebagai proses keteguhan Iman kita kepada Allah SWT, serta sebagai pilar untuk dapat memperkuat ukhuwah islamiyah, di dalam bermasyarakat,” ucapnya
Dalam acara kegaaan yang mengusung tema “Mewujudkan Budaya Fanten Sebagai Pilar Untuk Memperkuat Ukhuwah Islamiyah, Camat Patani Basuki Rahmat Saleh menambahkan, di momen Maulid Nabi ini patut dipanjatkan syukuri kepada Allah SWT yang telah memberikan keluasan rezeki dan hidayahnya, kepada negeri Fagogoru ini.
“Solidaritasosial yang kuat serta menghargai nilai-nilai yang berkembang, dalam masyarakat dengan meneguhkan sikap terbuka kepada semua pihak, untuk hidup dan berkembang tanpa diskriminatif, dengan mewujudkan masyarakat yang berbudi re bahasa, Ngaku re Rasai, Sopan dan Hormat,”ungkapnya. (tr1/pur)