HARIANHALMAHERA.COM— Tahapan Pemilihan Bupati (Pilbup) Halmahera Utara (Halut) terus berjalan. Sebagaimana Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) no. 5 tahun 2020 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada, pendaftaran pasangan calon sudah ditetapkan pada 4-6 September 2020.
Artinya, kurang dari dua bulan bagi kandidat untuk segera memenuhi syarat pencalonan. Salah satunya dan paling utama adalah dukungan 20 persen kursi di parlemen. Untuk Kabupaten Halut yang memiliki 25 kursi di DPRD, kandidat yang bakal bertarung minimal mengantongi 5 kursi parpol atau koalisi parpol.
Hingga saat ini, dipastikan baru pasangan petahana Frans Manery dan Muchlis Tapi Tapi yang sudah memenuhi syarat pencalonan itu. Pasangan ini sudah mengantongi enam rekomendasi partai. Yakni, Partai Golkar 3 kursi, Partai Nasdem 2 kursi, PKPI 3 kursi, Partai Hanura 2 kursi, Partai Demokrat 4 kursi, dan Perindo 1 kursi. Totalnya 15 kursi.
Dengan demikian masih tersisa 10 kursi lagi. Sisa kursi ini jika dibagi merata, maka bisa mengusung dua pasang calon lagi. Sisa kursi ini bisa menjadi tiket bagi pasangan Joel B Wogono dan Said Badjak, serta pasangan dr Heriyanto Tantry dan Kasman Hi Ahmad di Pilbup Halut 9 Desember 2020 mendatang.
Pertanyaannya apakah bisa seperti itu? Perlu diketahui, saat ini 10 kursi tersebut dikantongi 6 parpol. Dari ke enam parpol, PKB yang memiliki 3 kursi sudah menjatuhkan pilihan ke pasangan Joel B Wogono dan Said Badjak. Demikian juga pasangan dr Heriyanto Tantry dan Kasman Hi Ahmad, sudah diberikan amanat oleh PPP yang memiliki 1 kursi.
Situasi ini membuat opsi bakal ada tiga pasangan calon di Pilbup akan sulit terpenuhi. Hanya akan ada dua pasang saja yang akan bertarung di 9 Desember nanti. Apakah antara petahana melawan Joel-Said atau petahana melawan dr Cun-Kasman. Penentunya adalah strategi kedua pasangan ini untuk meyakinkan parpol pemilik kursi.
Informasi diperoleh, saat ini kedua pasangan (Joel-Said dan dr Cun-Kasman), sedang ‘bertarung’ untuk mendapatkan kepercayaan PDIP yang mengantongi 3 kursi di DPRD Halut. Keduanya menggunakan ‘jurus’ yang sama. Yaitu, baik Joel maupun dr Cun adalah kader partai berlogo banteng moncong putih itu.
Sebagaimana pernyataan Sekretaris PDIP Halut Irwan Djam. Menurutnya, internal PDIP Halut sudah berkomitmen mengusung pasangan Joel-Said. Alasannya karena kader. Peluang untuk mendapatkan rekomendasi pun lebih besar.
“Satu pertimbangan adalah kader partai. Jadi kami yakin, rekom PDIP jatuh bukan ke pasangan lain tetapi ke pasangan Joel-Said,” tandasnya.
Meski demikian, pernyataan Irwan itu, masih sebatas klaim. Buktinya, sampai saat ini PDIP belum bisa memutuskan kepada pasangan mana akan diberikan rekomendasi. Konon, DPP PDIP masih bimbang. Bukan pada kadernya (Joel) melainkan pendamping Joel.
Justru, kabarnya lagi, PDIP tertarik dengan figur Kasman Hi Ahmad, pendampingnya dr Cun. Yang bikin tambah bingung, dr Cun juga kader PDIP. Meski dalam perjalanan politik, sempat terpilih sebagai Ketua PDIP Halut, namun hanya beberapa pekan saja.
Bocoran dari lingkaran partai pemenang pemilu 2019 ini, ada opsi untuk ‘mengawinkan’ pasangan Joel-Kasman. Namun, sejumlah parpol yang akan berkoalisi masih keberatan. Salah satunya PKB.
“Sampai detik ini, PKB masih tetap mengusung pasangan Joel-Said. Meski awalnya PKB inginkan Kasman Hi. Ahmad maju sebagai wakil dampingi Joel. PKB tetap usung Joel-Said,” kata Sekretaris PKB Halut, Yusril Bailusy.
Lantas kemana rekomendasi PDIP akan diberikan? Menarik untuk dinanti.(dit/fir)