HARIANHALMAHERA.COM– Peta politik jelang pemilihan bupati (Pilbup) di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), sampai saat ini masih kabur. Pasalnya, data sementara tidak ada satu pun parpol yang layak mengusung paket calon karena tidak memenuhi persyaratan jumlah kursi di dewan.
Satu-satunya skenario, yakni koalisi parpol untuk memenuhi kuota lima kursi. Mulai tercium, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menang secara nasional, ingin melengkapi kemenangan di Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah, salah satunya Kabupaten Halut.
Langkah politik PDIP ini mulai terlihat saat konferda dan konfercab di Ternate, belum lama ini. Ada keinginan untuk menyapu bersih kursi kepala daerah di delapan kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada.
Khusus untuk Kabupaten Halut, terpilihnya dr Heriantho Tantri sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Halut, memperkuat prediksi banteng moncong putih bakal berupaya menumbangkan pohon beringin.
Ini diperkuat dengan pengakuan dr Heriantho Tantri atau biasa disapa dr Cun, yang siap maju dalam kontestasi Pilbup 2020. “Saya siap maju bertarung. Soal siapa calon wakil, belum saya pikirkan. Pastinya untuk cawabup yang punya basis,” kata dr Cun, belum lama ini kepada Harian Halmahera.
Diketahui, dr. Cun merupakan salah satu kandidat saat Pilbup 2015 lalu. Kala itu dr Cun diusung Partai Demokrat dan PKB. Berpasangan dengan Djasmin Rainu, pasangan ini menduduki ranking tiga dalam perolehan suara. Kalah dari perolehan suara untuk Frans Manery yang mendapatkan 30,96 persen dan Kasman Hi Ahmad 27,16 persen.
Hal yang perlu diwaspadai petahana saat ini, jika wacana yang berkembang di masyarakat menginginkan dr Cun berpasangan dengan Kasman Hi Ahmad. Karena saat itu, Kasman diusung oleh koalisi lim parpol yang salah satunya PDIP.
Kini, dr Cun sebagai Ketua DPC PDIP Halut. Otomatis mandat PDIP sudah menjadi miliknya. Partai Demokrat dan PKB yang pernah mengusungnya, mungkin saja kembali memberikan mandat. Tentunya akan lengkap jika pendampingnya Kasman, yang memiliki basis massa sebagai kriteria yang diinginkannya.
Terkait itu, Sekretaris DPD PDIP Malut Asrul Rasyid Ichsan saat mengatakan, menghadapi pilkada serentak, meskipun masih menunggu jadwal resmi dari Komisi Pemilihan Umum, tapi semua kader akan disiapkan untuk bertarung pada pilkada 2020.
“Mesin partai siap, dan kader PDIP juga sudah siap dalam menjemput peluang dalam pertarungan. Terget delapan kabupaten/kota PDIP harus wajib menang” katanya.
Nantinya, lanjut dia, jika sudah ada keputusan final bagi kader yang diusung PDIP maju dalam Pilkada, wajib hukum setiap DPC kabupaten/kota untuk menjalankan instruksi tersebut. “Sampai ada laporan bahwa kader tidak bekerja maka resiko akan dipecat,” tegasnya.(tr-3/fik/fir)