Halut

Bentor, Angkot dan Truk di Halut Bakal Terima Kompensasi

×

Bentor, Angkot dan Truk di Halut Bakal Terima Kompensasi

Sebarkan artikel ini
MENJERIT-Aktivits angkutan kota di salah satu swalayan di Tobelo. (foto: Muhrid Kanopa/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM— Penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19) pada sejumlah wilayah di Indonesia, cukup berdampak pada sektor jasa. Baik maskapai penerbangan, kapal laut, bahkan hingga angkutan darat.

Hal ini juga dirasakan oleh para sopir angkutan kota (angkot), maupun angkutan antar daerah di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Beberapa di antaranya mengaku kewalahan menghadapi situasi seperti ini.

Alfian, sopir angkot asal Desa Wari, mengaku sejak dua pekan beroperasi, dalam sehari ia hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 50 ribu.

“Itu pun harus dibagi untuk biaya bahan bakar. Ini berbeda dengan kondisi sebelum virus korona itu,” kata Alfian kepada Harianhalmahera.com, Rabu (15/4).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Halut, M. Ikram Baba mengaku sudah membahas persoalan ini bersama pengurus organisasi angkutan daerah, dan para pengemudi becak motor (bentor).

“Tapi masalah di lapangan ini, bentor. Yang paling merasakan dampak itu pengemudinya. Karena dia harus setor berapa, ada taegetinya. Kalau pemilik bentor kan tidak,” katanya.

Sehingga, kata Ikram, Dishub tengah menyiapkan program terkait pemberian kompensasi terhadap seluruh jasa angkutan darat di Halut. “Saya sudah diarahkan Sekda untuk menginfentarisir itu,” katanya.

Berdasarkan data yang dikantongi Dishub Halut, total jumlah bentor yang beroperasi di area Tobelo sebanyak 1.248. Sedangkan angkutan umum dan truk barang sebanyak 2.136.

“Datanya sudah dimasukan. Karena dari pusat juga meminta data itu,” ujarnya.

Sedangkan untuk ojek, menurut Ikram, sulit didata. Karena selain bersifat musiman, juga tidak ada pengurus.

“Sekarang coba lihat, tinggal sedikit kan. Yang masih banyak beroperasi itu bentor. Selain ada pengurus, bentor juga diatur dalam perda,” jelasnya.

Menanyakan kekuatan dana dan skema penganggaran terhadap kendaraan roda 6, 4 dan 3 itu, Ikram menegaskan, itu urusan Satgas Covid-19 Halut.

“Kompensasinya disalurkan setiap bulan. Tapi kalau diprediksi angkanya berapa, mungkin tidak sampai Rp 600-an. Yah paling jumlahnya sama dengan harga yang dibagi ke masyarakat berupa sembako itu,” tuturnya.(kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *