HalutPT Nusa Halmahera Minerals

Dana 4 Suku Ditambah, H Robert: Fokus Urus Adat Bukan Bisnis Apalagi Politik

×

Dana 4 Suku Ditambah, H Robert: Fokus Urus Adat Bukan Bisnis Apalagi Politik

Sebarkan artikel ini
Pose bersama Presdir sekaligus pemilik PT NHM dengan 4 sangaji usai pertemuan

HARIANHALMAHERA.COM– selain penambahan anggaran pada sejumlah program termasuk bedah rumah, Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik tambang emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), H Robert Nitiyudo Wachjo, juga tambahkan dana untuk 4 suku yang ada di lingkar tambang masing-masing sebesar Rp.2 miliar.

Tambahan dana terhadap 4 suku tersebut disampaikan langsung oleh H Robert pada Sangaji dalam pertemuan bersama yang berlangsung di Fround Gate Gosowong PT NHM Kecamatan Malifut, selasa (15/3). Dimana tatap muka tersebut ikut dihadiri Kepala KTT PT NHM, Amirudin Hasim, Direktur PT NHM, Rafael Nitiyudo, manager SP PT NHM, Hansed Pither Lasa, Ketua DPRD Halut, Janlis G. Kitong, Kapolres Halut, AKBP. Tri Okta Hendri Yanto, Waka Polres Halut, Kompol. Alwan Aufat, serta 4 suku adat lingar tambang, yakni Sangaji Pagu, Simon Toloa, Sangaji Modole, Habel Tukang, Sangaji Boeng, Niklas Kojoba dan Sangaji Towiliko, Djulkifli Tukang.

Dihadapan pemangku adat, H Robert pun tambahan dana tersebut merupakan tekadnya untuk membantu 4 suku untuk terus merawat dan menjaga kelestariannya, karena adat merupakan warisan leluhur.

“Sejujurnya saya (H Robert) juga punya garis Silsila dari kalangan adat, tentunya saya minta pada 4 suku agar tetap jaga adat ini sampat ke generasi selanjutnya, dan saya akan bantu melalui tambahan dana sebesar 2 miliar untuk suku di lingkar tambang dengan syarat tidak ada lagi orang susah dan tidak ada lagi keributan. Apabila ada persoalan di suku diselesaikan demgan baik untuk menghargai adat dan istiadat para leluhur,”katanya.

H Robert juga menuturkan bahwa selain tambahan dana Rp. 2 miliar akan diberikan insentif per bulan sebesar Rp.50 juta untuk pengurus suku, karena dirinya ingin para pemanggku suku focus urus adat istiadat bukan berbisnis ataupun terlibat politik.

”tambahan dana ini bukan berarti tidak ada yang dibuat suku, justeru Saya minta masing-masing suku buat sejarah adat seperti silisilah, foto-foto adat terdahulu sampai sekarang dan urusan adat lainnya,”ujarnya.

Disisi lain lanjutnya, ikut membantu meringankan beban orang miskin dan janda-janda yang ada di wilayah adatnya.”Saya tidak ingin suku terlibat dalam politik praktis atau bahkan urus bisni, artinya suku jangan mau dibeli oleh politikus dan harus berdiri tanpa politik. Suku harus focus urus ada istiadatnya,”tuturnya.

H Robert pun meminta para suku untuk dapat menyampaikan secara lisan terkait penggunaan dana Rp. 1 miliar tahun sebelumnya sehingga menjadi ajuan untuk dievaluasi dan syarat penambahan dana.

“Saya juga ingin mendengarkan perkembangan pmanfaatan penggunaan Dana yang saya berikan kepada setiap suku di lingkar tambang,”pintanya.

Permintaan Presdir sekaligus pemilik PT NHM tersebut dijawab oleh para Sangaji, seperti dipaparkan oleh Sangaji Boeng, Hard Pengendahen, bahwa pihaknya gunakan dana tersebut untuk pembangunan adat Boing, pelatihan, pembinaan calon karyawan PT NHM serta menerbitkan sertifikatnya.

“Dari kami Suku Boeng, dimana dari dana satu miliar telah dipakai untuk kebutyhan adat seperti pembangunan rumah adat, pelatihan adat dan lainnya terkait adat itu sendiri,”terangnya.

Sementara Sangaji Madole, Habel Tukang, menyampaikan bahwa penggunaan dana Rp. 1 miliar yang diberikan PT NHM adalan digunakan untuk kegiatan adat seperti pelatihan tarian adat salah satunya cakalele hingga pembangunan rumah adat.”Kami gunakan untuk kebutuhan adat,”ungkapnya.

Senada disampaikan Sangaji Towiliko bahwa pihaknya membangun rumah adat dan pelatihan pengembangan adat.”kami juga bangun rumah adat dan pelatihan seperti suku adat lainnya di lingkar tambang PT NHM,”pungkasnya.

Terpisah Sangaji Pagu, Simon Toloa, pun menyampaikan hal yang serupa bahwa pihaknya selain membangun rumah adat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan adat.

”Puji syukur, kami suku Pagu sudah bangun rumah adat dan kegiatan adat lainnya dari dana satu miliar yang diberikan H Robert melalui PT NHM. Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini,”katanya.

Simon juga menuturkan soal penambahan dana oleh H Robert tersebut mengingat tahun 2020 belum dapat direalisasi lantaran pandemic Covid-19 dan hebatnya H Robert masih ingin melunasi janjinya.

“Memang pa Haji sangat luar biasa, karena sangat perhatian terhadap pemangku adat,”imbuhnya.(dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *