HARIANHALMAHERA.COM– Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Halmahera Utara (Halut) kompak nyatakan geram terhadap dugaan manipulasi data BPJS hingga tega palsukan golongan di Puskesmas Dokulamo, Kecamatan Galela Barat (Galbar). Sebab, praktek busuk tersebut tak hanya cederai etika ASN tetapi merusak citra pemerintahan hingga rugikan petugas Puskesmas.
Tak tangung-tanggung, organisasi berasas Islam itu pun mendesak Bupati Halut segera tindak tegas dengan cara copot kepala Puskemas Dokulamo dari jabatannya sebagai bentuk benahi system sekaligus berantas parktek dugaan tindak pidana korupsi di internal Puskesmas tersebut.
Sekertasi PD Pemuda Muhammadiyah Halut, Isra Haruna, mengatakan bahwa mencuatnya praktek korupsi masih merajalela dilingkungan pemkab Halut, sehingga tidak ada alasan bagi pemerintahan Piet-Kasman untuk melakukan bersih-bersih birokrasi dari pejabat jahat yang gerogoti hak orang.
“Kalau ada pejabat yang berani memalsukan data untuk memperkaya diri, itu pengkhianatan terhadap rakyat. Bupati tidak boleh lindungi orang seperti ini, karena justru akan menodai kepercayaan masyarakat terhadap Pemda, jadi harus di tindak tegas dengan pencopotan dari jabatan,”tegasnya, Rabu (1/10).
Nada serupa juga disuarakan oleh ketua GP Ansor Halut, Rifky R. Kasibit, bahwa kasus tersebut menjadi tamparan keras bagi kredibilitas Pemda Halut. “Kalau tidak segera diambil tindakan tegas, publik akan menilai pemerintah bermain mata dengan oknum nakal. Ini bahaya, karena bisa menciptakan preseden buruk di birokrasi,”tandasnya.
Desakan dua ormas besar ini menambah tekanan bagi Bupati Halut untuk segera mengambil langkah berani. Publik kini menanti, apakah Kapus Dokulamo yang diduga menyelewengkan data keuangan rakyat masih akan dipertahankan, atau justru dicopot demi menyelamatkan marwah pemerintahan.(cal)
