HalutMaluku Utara

Direktur RSUD Tobelo Diduga Ancam Pecat Nakes, Hanya Dokter Dimanja Meski Salah

×

Direktur RSUD Tobelo Diduga Ancam Pecat Nakes, Hanya Dokter Dimanja Meski Salah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi ancaman pemecatan

HARIANHALMAHERA.COM– Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Halmahera Utara (Halut), dr. Janta Boni, diduga melakukan intimidasi terhadap sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di RSUD Tobelo jika melakukan kesalahan.

Sejumlah Nakes RSUD Tobelo yang enggan publis namanya mengaku bahwa semenjak menjabat sebagai Dirut RSUD Tobelo, dr. Janta diduga langsung tebar ancaman pecat terhadap Nakes baik PNS maupun kontrak jika melakukan kesalahan sekalipun itu hal kecil.

“Ancaman itu pernah disampaikan langsung saat rapat bersama Nakes. Dirut bilang Nakes kontrak maupun PNS jika buat kesalahan walaupun kecil, setelah ucap seperti itu langsung memukul meja,”kata para Nakes, Sabtu (30/9).

Para garda terdepan ini juga menuturkan bahwa pernah ada salah satu Nakes dimarahi Direktur didepan banyak pasien, karena buat kesalahan kecil.

“Nakes yang dimarahi Dirut sampai menangis, karena dimarahi di depan pasien dan banyak orang,”ungkap para korban ancaman.

Sementara dokter lanjut Nakes, terkesan dimanja Dirut, karena ada yang membuat kesalahan kecil dan berulang kali tetap tidak marah apalagi mengambil tindakan malah hanya diam.

“Kalau dokter yang buat kesalahan dan itu sudah berulang kali tetapi saja Dirut hanya diam,”pungkas Nakes.

Sikap Dirut RSUD Tobelo tersebut menurut para Nakes, telah membuat sejumlah Nakes memilih hengkang dari rumah sakit, bahkan ada yang minta pindah tugas.

“Saat ini Nakes di RSUD Tobelo sudah berkurang, soalnya banyak yang sudah pindah, karena tidak nyaman kerja dengan tekanan ancaman. Kabarnya Direktur menyurat ke Dinkes untuk meminta Nakes hanya saja ditolak,”terang Nakes lainnya.

Sementara Direktur RSUD Tobelo dr. Janta Boni melalui Said Kudo mengatakan, beberapa Nakes yang keluhkan terkait dengan tindakan Dirut sementara dilakukan pembinaan, karena ada beberapa kesalahan internal yang dilakukan.

“Mereka itu sementara dibina, pihak RSUD juga sementara ini melakukan pembinaan disisi pelayanan, kalau ada ucapan-ucapan yang tidak bagus itu mungkin ranah Direktur jika memang sudah tidak bisa diatasi lagi maka akan dikembalikan ke BKD-PSDA,”terangnya.

Menurutnya, keluhan terkait dugaan ancam yang disampaikan sebagian Nakes tersebut bukan kali ini tapi beberapa waktu lalu juga juga ada keluhan seperti itu.

“Kadang-kadang mereka berfikir karena dengan orang yang ada di berokrasi sehingga kita harus memahami hal semacam ini, ada beberapa pelayanan yang sementara dikonsentrasi oleh Dirut untuk kepentingan masyarakat yang ada di Halut,”pungkasnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *