HARIANHALMAHERA.COM–Insiden tawuran antar warga Desa Peleri dan Wangeotak, Kecamatan Malifut ikut mendapatkan perhatian serius dari skaholer di Maluku Utara. Kali ini anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Dapil Halut-Morotai, Sahril Tahrir bersama rombongannya yang didampingi Danki 1 Yon A Pelopor Brimob Polda Malut di Kupa-Kupa, AKP. Mahrus Munir, rabu (20/7) telah melakukan kunjungan silaturahmi dengan kedua warga di Desa tersebut.
Tatap muka tersebut berlangsung di dua tempat, yakni di kediaman Kepala Desa (Kades) Peleri kemudian berlanjut ke rumah Kades Wangeotak. Dalam pertemuan tersebut ikut dihadiri sejumlah Kades se-Kecamatan Malifut, Kapolsek Malifut, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.
Wakil Ketua II DPRD Malut, Sahril Tahrir, pun menyampaikan bahwa kedatangannya di Malifut, karena merasa bahwa dirinya warga asli malifut dan sangat sedih melihat kejadian yang menimpa. “Saya tidak mau membuat pertemuan formal dengan para Kades dan saya mau mendengar langsung keluhan dari masyarakat seperti apa. Saya juga sudah minta pada pihak kepolisian menindak tegas penjual minuman keras, karena minuman keras akar dari persoalan yang kita hadapi ini,”katanya.
Sementara Danki 1 Yon A Por, AKP. Mahrus Munir, menambahkan bahwa Brimob di Tobelo tentu mendukung penuh langka dari wakil ketua II DPRD Malut dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di Malifut. “Kita semua ini bersaudara dengan kejadian ini kita semua ambil hikmahnya ketika ada masalah dibicarakan baik-baik. Tadi juga sudah disampaikan masalah Miras kalaupun sudah mabuk jangan berkelahi karena persoalan ini awal mulanya adalah miras,”ujarnya.
“Jika tanah Halmahera ini meneteskan darah antara umat Islam dan Kristen saya merasa berdosa terutama kita yang menggunakan seragam TNI-Polri ini. Mari sama-sama kita medukung langka pemerintah karena ini juga untuk kebaikan kita bersama,”tuturnya.(dit)