HARIANHALMAHERA.COM— Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) langsung bergerak cepat. Untuk pemulihan tambang Gosowong bebas covid-19, dilakukan lockdown total selama 14 hari yang sudah dimulai pada Jumat (12/6). Artinya, tidak ada lagi yang masuk dan keluar area tambang.
Sebagaimana penegasa Manajer Komunikasi PT NHM Ramdani Sirait, kebijakan tersebut untuk memastikan kesehatan seluruh orang yang saat ini tinggal di dalam kawasan tambang. Keluar-masuk kawasan tambang hanya diijinkan untuk aktivitas yang berkaitan dengan upaya penanggulangan Covid-19, evakuasi darurat, dan logistik yang tidak berinteraksi dengan karyawan maupun mitra kerja di dalam kawasan.
“Keputusan ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Halut melalui Surat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kepada PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) No. 74/SATGAS COVID-19/ HALUT. Dengan keputusan ini, maka kegiatan keluar-masuk (roster/pertukaran) karyawan dari dan ke dalam kawasan tambang Gosowong dihentikan,” jelas Ramdani.
Selanjutnya, lanjut Ramdani, manajemen melalui tim penanggulangan Covid-19 PT NHM akan melakukan rapid test kepada seluruh karyawan PT NHM dan mitra kerja yang saat ini ada di dalam kawasan tambang.
“Hal ini dilakukan untuk mendeteksi karyawan yang reaktif maupun nonreaktif, sehingga bisa secepatnya diambil langkah selanjutnya yang tepat,” terang mantan koresponden Antara di New York itu.
Demi kelancaran rapid test, Ramdani menyebut, NHM telah bekerjasama dengan tim medis RS Siloam Manado yang saat ini sudah berada di kawasan tambang. Tim medis akan melakukan rapid test kepada seluruh karyawan. Jika ada karyawan yang reaktif, maka langsung dilakukan PCR SWAB. Termasuk karyawan yang sakit (demam dll) dan karyawan hasil tracing (pelacakan) kontak erat dengan karyawan positif Covid-19.
“Tim medis dari RS Siloam Manado juga akan membantu dalam membuat standar prosedur/SOP mengenai SWAP test dan peningkatan mitigasi/penanganan,” kata Ramdani.
Baca Juga: Corona Bobol Protokol Kesehatan Berlapis NHM, 38 Karyawan Positif
Ditambahkan mantan Humas PT Freeport Indonesia itu, bahwa 38 karyawan positif yang sementara di karantina di Tobelo, pada Sabtu (13/6) hari ini sudah dilakukan verifikasi SWAB test kedua kali. Ini juga bagian dari langkah cepat yang dilakukan manajemen.
“Manajemen PT NHM akan mendukung seluruh karyawan atas hasil rapid test dan SWAB test itu. Untuk karyawan yang hasil rapid testnya reaktif, akan disiapkan tempat isolasi yang sedang disiapkan. Sementara bagi yang hasil SWAB testnya positif, akan dilakukan karantina dengan bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Halut.
“Bagi manajemen NHM, tidak ada yang lebih utama dari kesehatan seluruh karyawannya. Ini adalah langkah cepat yang kami lakukan untuk memastikan kawasan tambang bebas Covid-19 dan seluruh karyawan terdeteksi kesehatannya,” sebut Ramdani.
“Koordinasi dengan Pemkab Halut dan Provinsi Maluku Utara telah kami lakukan dan selanjutnya adalah memastikan pelaksanaan rapid test dan SWAB dapat dilakukan sesuai protocol Covid-19 dan hasilnya keluar dengan cepat untuk kemudian dilakukan langkah selanjutnya dengan baik pula,” tambahnya.
Diketahui, PT NHM sebenarnya telah membentuk tim penanggulangan Covid-19 di tempat kerja sejak pertengahan Maret 2020 dengan program-program yaitu pencegahan, termasuk edukasi dan komunikasi internal, penanggulangan, serta dukungan kepada Pemerintah Daerah.
Baca Juga: Ini Tekad Karyawan NHM: Kami Akan Kalahkan Covid
Bahkan sejak akhir Maret 2020 telah dilakukan isolasi dimana seluruh karyawan yang bekerja di tambang harus tinggal di dalam kawasan tambang, izin keluar dan masuk harus sesuai persetujuan manajemen. Demikian pula pengaturan tamu, kewajiban karantina mandiri di rumah masing-masing bagi karyawan yang akan dijadwalkan bekerja.
Tak cukup, karyawan dikarantina lagi di hotel-hotel yang telah disewa perusahaan di Kota Ternate dan Tobelo, serta rapid test sebelum memulai karantina di hotel dan setelah selesai karantina. Hanya yang hasil tesnya non reaktif yang diizinkan kembali bekerja.(fir)