Halut

Hasil Perkebunan Tidak Laku Dijual di Pasar Wosia

×

Hasil Perkebunan Tidak Laku Dijual di Pasar Wosia

Sebarkan artikel ini
Hasil perkebunan berupa tomat yang dijual di Pasar Wosia, Tobelo. Foto: Muhrid Kanopa/Harian Halmahera

HARIANHALMAHERA.COM–Sejumlah pedagang di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, yang mengandalkan hasil perkebunannya mengaku rugi. Sejak adanya wabah corona virus disease 2019 (covid-19) saat ini, komoditi tersebut tidak laku dijual.

Pantauan Harian Halmahera di Pasar Wosia, Rabu (22/4), suasana tampak sepi. Imbauan jaga jarak, tidak berkumpul di keramaian, hingga anjuran tetap di rumah, diduga menjadi alasan utama.

Nesya, pedagang hasil perkebunan, mengatakan saat ini harga bawang, cabai dan tomat turun drastis. “Sekarang tomat pe harga turun Rp 8 ribu per kilo. Kalau bulan kemarin itu Rp 12 ribu per kilo. Sedangkan rica (cabai) Rp 30 ribu. Sebelumnya masih di atas Rp 50 ribu,” tuturnya.

Rara, pedagang lainnya, mengaku sejak virus corona merebak, pendapatan pun minim. Biasanya, dari hasil dagangan, dia bisa memperoleh di atas Rp 500 ribu. “Stok hasil perkebunan masih tetap terpenuhi. Cuman orang berbelanja yang kurang,” ujar perempuan asal Subaim, Halmahera Timur ini.

Dengan kondisi seperti itu, Rara mengaku khawatir. Sebab dagangannya menumpuk. Padahal, menurut dia, dalam dua hari stok tomat langsung ludes terjual.”Kalau begini terus, torang (kami) takut tomat busuk. Karena tomat kan biasa tahan hanya 5 hari” ungkapnya. (tr-5/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *