HARIANHALMAHERA.COM–Bencana alam silih berganti menimpa warga di seputaran Tobelo dan sekitarnya. Setelah sebelumnya angina putting beliung memporak-porandakan rumah penduduk Desa Mawea Tobelo Timur (Tobtim) dan Desa Pulau Tolonua Selatan Kecamatan Tobelo Utara (Tobut), kini giliran warga di pusat Kota Tobelo dilanda hujan abu vulkanik yang disembukan gunung api Dukono.
Meski semburan debu vulkanik gunung Dukono pada selasa (25/10) tidak begitu nampak terpantau tebal, namun suasana di pusat Kota Tobelo terutama di wilayah Gura dan Wari Ino terasa dampaknya. Warga pun merasa tidak nyaman keluar rumah beraktivitas termasuk pengendara yang melintas merasa terganggu pada mata dan mulut lantaran kemasukan debu.
Terpisah petugas pemantau gunung api Dukono, Sarjan Roboke dalam press release yang dilaporkan ke Magma Indonesia menyebutkan bahwa gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II, yang mana teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Letusan abu vulkanik gunung Dukono menurutnya terus terjadi secara periodic dan sebaran abu mengikuti arah kecepatan angin sehingga area landaan abu tiadk tetap seperti yang dirasakan warga Tobelo dan sekitarnya, karena terbawa angin lemah ke arah timur.
Pihaknya pun merekomendasikan agar masyarakat disekitar gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidup dan mulut serta diminta pada pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada melakukan mendekati kawh di gung tersebut dengan radius 2 Km.(tr-05)