HARIANHALMAHERA.COM— Pemkab Halut, Kamis (2/4) menggelar rapat tertutup penanganan covid-19. Dipimpin langsung Bupati Ir Frans Manery, membahas rencana pemerintah atas dampak kebijakan social distancing terhadap kebutuhan hidup masyarakat. Salah satunya kebutuhan sembako.
Rapat yang juga dihadiri Wakil Bupati Muchlis Tapi Tapi, mencetuskan sejumlah poin terkait penanggulangan kebutuhan hidup masyarakat dalam menjalani masa karantina di rumah.
“Hasil rapat itu disepakati beberapa poin. Paling urgen, pembentukan satgas atau relawan desa penanganan covid-19 dan pembagian sembako bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Halut Deky Tawaris.
Rencana pembagian sembako itu menurut jubir Pemkab Halut, salah satu upaya membuat masyarakat tetap dirumah sampai penanganan covid-19 selesai.
“Pembagian sembako sebenarnya sudah dilakukan beberapa desa, Pemkab Halut ikut menerapkan agar meringankan beban masyarakat dalam menghadapi wabah yang sampai saat ini masih menghantui kita semua,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Deky, turut merencanakan sebuah bangunan di Desa Kali Pitu, Kecamatan Tobelo Tengah sebagai pusat karantina ODP. Selain itu memastikan tempat istarahat bagi tenaga medis di Hotel Astonia.
“Yang terpenting saat ini adalah mempercepat pergeseran anggaran, sehingga semua kebutuhan menghadapi covid-19 dapat berjalan,” tandasnya.(dit/fir)