HARIANHALMAHERA.COM–Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara (Halut) terdapat selisih 619 suara. Ini membuat pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Joel B. Wogono – Said Bajak (JOS), akan menempuh jalur hukum.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang digelar pada Selasa (15/12) kemarin, paslon nomor urut 01, Frans Manery – Muchlis Tapi Tapi (FM – Mantap) unggul dari paslon JOS.
Namun pihak JOS curiga, ada berbagai problem yang terindikasi curang selama tahapan pilkada berlangsung. “Kami akan menindaklanjuti perkara ini ke Mahkamah Konstitusi,” ujar Yusri Bailusy, Ketua Tim Pemenangan JOS, Kamis (17/12).
Sekretaris DPC PDIP Halut , Irwan Jam, menegaskan bahwa jika persoalan ini digiring ke ranah hukum, maka sudah pasti JOS yang akan jadi pemenang di Pilkada Halut.
“Kita serahkan ke Mahkamah Konstitusi. Sebab sudah pasti JOS akan jadi pemenang,” tutup Irwan Jam.
Terpisah, Ketua DPC PKB Halut, Irfan Soekonay, mengatakan dengan perbedaan hasil perolehan suara yang sangat kecil, yaitu 0.61 persen dan adanya dugaan pelanggaran yang memenuhi unsur PSU dan pidana pemilu yang sudah dilaporkan ke Bawaslu Halut, JOS akan mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halut ke MK.
“Terkait masalah ketentuan waktu tiga hari setelah pleno KPU, bagi kami tidak ada masalah. Karena tim kuasa hukum kami, baik dari DPP PDIP maupun dari DPP PKB, sudah mempersiapkan gugatan serta alat bukti terkait berbagai pelanggaran yang terjadi pada saat tahapan pungut hitung,” katanya.
Dan bahkan, lanjut dia, jumlanya dapat mempengaruhi selisih perolehan hasil kedua paslon tersebut. “Karena kurang lebih 7 TPS yang memenuhi unsur PSU, maka sekali lagi, kami optimis gugatan kami diterima MK dan Insya Allah bisa memenangkan Pilkada Halut,” tandasnya. (san/kho)
