Halut

Kejari Periksa Kepala Dinkes Halut Terkait Anggaran Covid Tahun 2020

×

Kejari Periksa Kepala Dinkes Halut Terkait Anggaran Covid Tahun 2020

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi anggaran Covid (Foto : Net)

HARIANHALMAHERA.COM— Kegiatan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) guna penyelidikan pengelolaan anggaran covid-19 Pemkab Halut tahun anggaran 2020, mulai ada titik terang. Menyusul informasi diperiksanya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Halut, Muhammad tapi Tapi, pada Kamis (26/8).

Pemeriksaan Kepala Dinkes Halut ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Bahkan, bocoran diperoleh masih ada lanjutan pemeriksaan pada Jumat (27/8). Pemeriksaan disebut cukup panjang karena terkait angka-angka anggaran.

“Iya dimintai keterangan. Karena saat datang memenuhi undangan, turut dibawa data-data yang dibutuhkan,” kata Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Halut Agus Wirawan Eko Saputro, melalui Kasi Intel Ridzky Septriananda ketika dikonfirmasi.

Disinggung apa saja materi yang diklarifikasi kepada Kepala Dinkes, Ridzky enggan mengomentari lebih jauh. Dia hanya menyebut ini baru sebatas pengumpulan bahan dan keterangan saja.

“Tadi sudah diserahkan laporan pertanggungjawaban angaran covid-19 yang dikelola Dinkes Halut,” sebutnya.

Ditanya lagi berapa orang yang dimintai keterangan, Ridzky mengaku hanya satu orang. Meski demikian, dia mengatakan pihaknya akan mengambil keterangan semua pihak yang turut bersinggungan dengan anggaran dana covid-19.

“Termasuk kepala dan bendahara Puskesmas di Halut juga akan dimintai keterangannya. Kita akan jadwalkan. Pemeriksaan ini pastinya untuk penambahan dokumen,” terangnya.

Dia menyebut, pemeriksaan sejumlah kepala dan bendahara puskesmas ini penting karena penyaluran anggaran penanganan covid-19 juga sampai ke tingkat puskesmas.

“Intinya siapa saja yang terlibat kita akan mintai pertanggungjawaban,” tegas mantan Kasi Barang Bukti, Kejari, Halteng.

Perlu diketahui pemeriksaan sejumlah kepala puskesmas dan bendahara puskesmas itu, terkait dengan dana Covid-19 hasil refocusing tahun 2020 sekira Rp 65 miliar, namun baru terealisasi Rp 33 miliar lebih sampai akhir tahun 2020.

“Kami akan telusuri sisa anggaran covid-19 karena masih sekira Rp 28 miliar lebih yang belum terpakai,” tutupnya.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *