HARIANHALMAHERA.COM–Komisi I DPRD Halut yang diharapkan bisa menjadi ujung tombak penyelesaian masalah yang dihadapi Desa Mailoa akibat kekosongan jabatan Kepala Desa (Kades), ternyata tidak mampu. Demikian penilaian Ketua Pemuda Desa Mailoa, Hasbulla A. Damu.
Sebelumnya perwakilan masyarakat sempat menyambangi Komisi I DPRD untuk meminta bantuan. Saat itu dipaparkan, roda pemerintahan di desa tidak berjalan normal karena kadesnya sudah mengundurkan diri sejak lama, dan sampai pada saat ini belum ada penggantinya.
Pada saat pertemuan, Komisi I DPRD yang melakukan mediasi, sempat memberikan janji kepada masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut. Komisi I akan secepatnya memanggil kades yang mengundurkan diri dan melakukan pertemuan secara terbuka di kantor DPRD, namun sampai sekarang ini belum ada mediasi yang dilakukan oleh Komisi I. Hal ini membuat masyarakat Desa Mailoa sangat kecewa dengan sikap DPRD yang hanya memberikan janji.
“Padahal dalam pertemuan tersebut mereka berjanji akan menyelesaikan persoalan ini, namun ternyata itu hanya janji manis yang diberikan kepada masyarakat. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda pertemuan lagi,” kata Hasbulla.
DPRD beralasan bahwa mediasi ini dilakukan setelah bupati terpilih dilantik, karena Pj Bupati tidak punya kewenangan penuh untuk mengambil satu keputusan. Alasan ini membuat masyarakat Desa Mailoa sangat kecewa karena berharap bahwa DPRD mampu untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada, tetapi nyatanya DPRD juga tidak mampu dan hanya memberikan janji palsu.
“Kami hanya minta DPRD segera memanggil kades yang mengundurkan diri, agar masalah ini bisa cepat selesai dan pemerintahan di desa bisa berjalan seperti sebelumnya,” tuturnya.(cw/fir)
