HARIANHALMAHERA.COM-Kepala Dinas Sosial (Kadinsos), Kabupaten Halmhahera Utara (Halut), Hedyani N Hoata, melawat ke Loloda Utara. Ia, melawat demi ingin bertatap muka dengan sejumlah warga peserta penerima bantuan kategori belum mampu (Prasejahtera).
Warga Prasejahtera yang ditemui,masing masing berasal dari Desa, Dorume, Ngajam, Wori Ino dan Doitia, di Kecamatan Loloda Utara.
Tatap muka sendiri, dipusatkan di Kantor Desa Dorume. Jumat, (02/18). Dalam pertemuan itu, Hendyani menyampaikan tujuannya menggelar pertemuan,guna memastikan kebenaran beredarnya informasi soal ketidanyamanan peserta Prasejahtera atas tindakan salah satu oknum petugas PKH.
“Tujuan pertemuan ini, kami hanya ingin pastikan kebenaran informasi dimaksud. Sehingga, nanti keputusan yang kami ambil juga tidak terkesan sepihak. Jadi, apa yang kalian rasakan saat ini harus disampaikan.”tutur Hendyani. Usai menyampaikan maksud kedatangnnya. Hedyani, lalu memberikan kesempatan kepada warga Prasejahtera menyampaikan keluhannya.
Yunans Balaie salah satu dari sekian peserta Prasejahtera mengaku, sangat menyesalkan sikap oknum salah satu petugas PKH. Sebab, telah mengambil tindakan diluar kewajaran. Buktinya, Sekarang Ia bersama beberapa rekannya sudah tak lagi menerima bantuan tahap II yang seharusnya diambil bulan juli lalu. Yunans mencurigai, mungkin ini ada sangkut pautnya dengan masalah politik. Karena, seingat dia, si petugas PKH tersebut, pernah mengancam bila tidak mencoblos saudaranya di momentum Pemilihan Legislatif (Pileg), akan diberhentikan dari peserta penerima bantuan.
“Bisa jadi mungkin torang tara (Kami tidak), coblos saudara si petugas dimaksud, makanya dia berhentikan kami sebagai peserta penerima bantuan,”sesal yunans yang berasal dari desa Ngajam ini. Hal lain yang juga disampaikan Yunans, bahwa khususnya di Loloda Utara tercatat beberapa warga yang dianggap mampu secara ekonomi pun juga menerima bantuan, dari Kementrian Sosial (Kemensos).
“Semoga semua persoalan yang kami sampaikan dapat ditanggapi secara serius oleh Dinsos. Satu lagi permintaan kami kalau bisa oknum petugas PKH itu dipindahkan ke Tempat lain atau dipecat saja,”tegasnya.
Masalah serupa juga disampaikan warga Prasejahtera lainnya. Menanggapi itu semua, Hedyani berjanji, akan segera menyelesaikan masalah ini secepatnya. Soal pemberhentian sebagai peserta penerima bantuan bukan wilayahnya petugas PKH. jadi, jangan dikhawatirkan. Yang belum terima bantuan tahap II akan dikroscek kembali, supaya proses pencairan berikutnya sudah bisa diambil.
“Dari tatap muka ini, semua masalah yang selama ini terjadi sudah cukup jelas kami ketahui. Selanjutnya, tinggal tugas kami untuk menyelesaikannya, “pintanya. Sedangkan,
menyangkut dengan warga yang secara ekonomi mampu lalu menerima bantuan akan segera dihapus sebagai peserta penerima bantuan. Hendyani juga berjanji akan menindak tegas oknum petugas PKH yang sudah menyalahgunakan tugasnya.
“Setelah kembali dari sini, kami bakal mengevaluasi oknum PKH dimaksud. Bisa saja, yang bersangkutan akan dipecat. Saya juga berterimah kasih kepada semua peserta yang sudah memberikan informasi,”tegas Hedyani mengahiri. Tatap muka itu, Kadinsos Halut juga didampingi oleh, Kabid Fakir Miskin Altius Duko, serta Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Halut, Fathul Bary Umar. (*)