HARIANHALMAHERA.COM–Sejumlah pengusaha warung kopi atau café&resto di Kota Tobelo dan sekitarnya masih terdampak pandemic Covid-19. Bahkan hingga saat ini mereka belum mampu pulihkan usaha ditengah bencana non alam tersebut. Sejak ditetapkan status darurat Covid-19 dengan merapatkan pembatasan social berskala besar (PSBB) di tahun 2020 dilanjutkan pelonggaran aktifivas berlevel 2021 sampai awal tahun 2022 ini, ternyata belum ada perubahan pemasukan malah terus mengalami penurunan signifikan,
H Malik, pemilik Paddock, salah usaha café&resto di Tobelo ini mengatakan, sudah dua tahun berlalu pemasukan café miliknya terus menurun, karena masih berlangsungnya Covid-19 yang berujung pada berkurangnya orang berkunjung.”ya karena Covid ini berpangaruh pada pendapatan, maksudnya sepi pengujung, karena warga takut kerumunan ditambah pemerintah buat aturan pembatasan aktivias jadi suasana makin sepi maka tak heran kalau pemasukan menurun,”katanya, jumat (31/12).
Menurutnya, pemerintah sedianya mengatur kembali waktu pembatasan aktivitas masyarakat terutama bagi tempat usaha atau pedagang, setidaknya hilangkan pemberlakukan penutupan aktivitas usaha di waktu yang ditentukan. “Prinsipnya jaga prokes sudah cukup agar ekonomi tetap jalan,”ujarnya.
“Bayangkan saja disaat orang minum kopi atau lagi makan lalu disuru keluar, karena pembatasan waktu, ini artinya tidak ada lagi kenyamanan dan tengtunya mengganggu orang yang sedang makan atau minum kopi,” sambunya.
Dia pun berharap pandemic Covid-19 ini segera berakhir sehingga akivitas masyarakat kembali normal.”Harapan kami tentu masalah Covid ini cepat berakhir supaya kehidupan kembali normal, atau paling tidak pembatasan aktivitas dihentikan meski masih suasana covid,”tuturnya.(tr-05)
