Halut

Pemda Janji Tata Desa Luari

×

Pemda Janji Tata Desa Luari

Sebarkan artikel ini
Jalan Diboikot Oleh Masyarakat Desa Luari Sejumlah Kendaraan Terjebak (Foto Faisal/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Aksi blokde ruas jalan Tobelo-Galela, tepatnya di Desa Luari Kecamatan Tobelo Utara akhirnya mendapat direspon Pemkab Halmahera Utara. Pemda pun janj melakukan penataan system saluran air di Desa yang menjadi penyebab luapan banjir dengan mengalokasi anggaran dalam APBD tahun 2023 mendatang.

Rencana Pemda Halut tersebut disampaikan Bupati Halut Frans Manery melalui Asisten I setda Halut, Jhon Anwar Kabalmay yang didampingi Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halut, Muhammad Ikram Baba, Kepala BPBD Halut dan Abner Manery saat turun ke negosiasi bersama warga Luari yang telah melakukan aksi blokde ruas jalan, senin (31/10).

Asisten I setda Halut, Jhon Anwar Kabalmay, mengatakan Bupati Halut telah perintahkan dirinya untuk turun ke lapangan mencari tahu sebab-musabab banjir sekaligus menyampaikan penanganan yang akan dilakukan Pemkab Halut kedepan. “Pemda Halut akan alokasikan anggarkan di APBD induk 2023 untuk penganan masalah banjir di Desa Luari, agar jangan ada lagi masyarakat yang bilang cuma janji-janji dan tidak ada realisasi,”katanya.

Mantan Kabag Pemerintahan Setda Halut ini pun menambahkan bahwa musibah banjir yang menimpa warga Luari tersebut tidak perlu saling menyalahkan, sebab bencana ini bagian dari kehendak Tuhan, namun prinsipnya Pemda Halut akan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan penataan lokasi yang menjadi penyebab banjir. “Pembangunan apapun pasti ada dampak negatifnya, dampak ini bukan hanya bangunan fisik saja, jika banjir yang terjadi seperti ini karena kemungkinan masyarakat sudah membongkar hutan akibatnya air ini pasti lebih cepat lagi ketika mengikuti sungai, beda dengan masih ada pohon-pohon,”tuturnya.

Pemda Halut juga lanjutnya, akan secepat mungkin berkoordinasi dengan BWS agar penanganan masalah banjir di Desa Luari dapat direalisasi. “Kemungkinan dari Balai hari ini (kemarin) akan datang ke lokasi untuk meninjau lokasi banjir. Kami Pemda Halut berharap agar titik-titik rawan banjir ini bisa di kerjakan dalam jangka waktu dekat. Sekali lagi Pemda akan alokasikan angggaran dalam APBD 2023 untuk atasi masalah banjir di Luari ini,”pungkasnya.

Sementara Kepala PUPR Halut, Muhammad Ikram Baba, menuturkan bawha pihaknya sudah mengetahui kondisi terjadinya banjir hingga meredam rumah warga Luari dan pihaknya pun akan berusaha untuk melakukan tanggap darurat. “Luapan banjir hingga meredam rumah warga di Desa Luari ini ternyata penyebabnya saluran air tersumbat dan memang sangat sempit sehingga harus dibongkar untuk pelebaran,”katanya.

Sebelum diambil langkah pelebaran saluran air lanjutnya, PUPR Halut akan berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Malut dengan harapan dapat direspon positif soal penetaan saluran di Desa tersebut. :Hari ini juga (kemarin, red) Pemda Halut melalui Dinas PUPR akan kerahkan alat berat untuk membongkar lahan saluran air, ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan ketika hujan, namun untuk pekerjaan pihaknya berkoordinasi dulu dengan Balai, karena jalan Trans Halmahera ini adalah statusnya nasional, jika ini dilakukan sepihak maka akan di tegur oleh Balai,”ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Luari Zulhaji Ngawaro, menyampaikan bahwa bencana banjir di Desa Luari sudah berulang kali terjadi hingga pihak BWS pun pernah turun mengambil dokumtasi titik-titik terjadinya banjir, namun sampai detik ini tidak ada kabar lebih lanjut. “Dari Balai sudah pernah turun ke Desa kami, bahkan mereka sudah melakukan pengukuran saluran air, namun informasinya pembangunan saluran air itu dialihkan ke tempat lain, jadi saya bisa katakan bahwa Desa Luari ini hanya dijadikan dokumtasi saja ketika bencana alam seperti ini,”ungkapnya.

Salah satu penyebab banjir menurut Kades, terletak pada tiga titik leger, yaitu di RT 1, RT 3 dan RT 4 yang mana salurannya sangat sempit. “Solusinya normalisasi sungai dan pelebaran sejumlah leger di Desa. Masyarakat akan mendukung pekerjaan ini, bahkan sudah memberikn lahan untuk pelebaran saluran air, tinggal bagaimana Pemerintah membuat jembatan dan melakukan normalisasi sungai,”tandasnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *