HARIANHALMAHERA.COM–Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) terdampak Covid-19 di Desa Lalonga dan Jere Kecamatan Galela Utara (Galut) masih menuai protes dari warga setempat. Mereka pun menuding pembagian BLT tersebut terkesan pilih kasih oleh Pemerintah Desa hingga data penerima disebut amburadul lantaran berubah-ubah.
Sejumlah warga penerima BLT yang kemudian diganti mengatakan bahwa mereka heran terhadap pembagian BLT tersebut, sebab tanpa sepengetahuan tiba-tiba tak lagi mendapatkan bantuan tersebut. “Sebelumnya torang (kami,red) dapa bantuan itu tapi enta kenapa hari ini ngoni so tara kase dapa dan ngoni kase di orang lain, torang rasa ini tara adil,”katanya.
Warga pun meminta Pemkab Halut melalui instansi teknis segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini, sebab ini menyangkut hak dan kebutuhan mereka. “Kami minta dinas terkait Pemda Halut ikut selesaikan masalah ini, kalau dibiarkan maka akan merugikan masyarakat dan dipastikan menimbulkan sesuatu yang buruk,”tandas warga.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halut, Wenas Rompis menuturkan bahwa persolan bantuan social (Bansos) yang terjadi di dua Desa tersebut adalah BLT khusus di Desa sehingga menjadi kewenangan Pemdes untuk diselesaikan.“Ini sebenenarnya tanggung jawab Kepala Desa, dimana dalam hal mendapatkan BLT ini tentu BPD dan Kades bersama masarakat melakukan rapat bersama untuk menentukan siapa yang berhak menerima,”ujarnya.(tr-05)