HARIANHALMAHERA.COM–Pembangunan perpustakaan daerah oleh Pemkab Halmahera Utara terus mendapat sorotan tajam dari public. Sebab, proyek yang sudah hampir satu tahun lebih itu telah menelan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) cukup besar, yakni sebesar Rp.9,8 miliar tetapi sampai detik ini belum rampung.
Akademisi Universitas Hein Namotemo (Unhena), Gunawan Abbas, mengatakan bahwa satu sisi kehadiran perpustakaan daerah sangat bagus, karena tujuanya pengembangan kualitasi sumber daya manusia sehingga pembangunannya harus dituntaskan. “Perpustakaan ini bagus, karena mendorong program meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat khususnya generasi muda saat ini, jadi harus dituntaskan,”katanya, rabu (3/8).
Menurutnya, kalau pembangunan perpustakaan tidak tuntas tentu tak hanya merugikan daerah tetapi Pemda Halut melalui instansi teknis secara sadar tidak mendorong dan mendukung pengembangan SDM. “Jangan sampai bangunan perpustaan jadi bangunan pajangan, tentu ini akan menjadi bahan olok-olokan dan terparah adalah dianggap tidak mampu cerdaskan masyarakat,”tandasnya.
Pemkab Halut lanjutnya perlu melakukan gerakan membaca di lingkungan pemerintahan sebagai alternatif kegiatan pelatihan dan pengembangan edukasi. “Saran saya juga buat Pemkab Halut, jangan hanya kita mendorong minat baca bagi anak sekolah dan mahasiswa saja, tetapi juga minat baca di lingkungan Pemerintah. Artinya Pemerintah harus menjadi contoh terhadap masyarakat dan pelajar,”ujarnya.(sal)