HARIANHALMAHERA.COM– DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Halmahera Utara mengakui kalau pemilihan legislative (Pileg) 2024 telah mengakomodir mantan narapidana (Napi) dalam daftar bakal calon legislative (Bacaleg). Keputusan PKS untuk ikut dorong eks Napi maju calon DPRD Halut tentu berdasarkan pertimbangan dan kajian yang matang.
Ketua DPC PKS Halut, Munjir Nabiu, pun menuturkan bahwa salah satu alasan PKS untuk mendorong mantan Napi maju mengikuti Bacaleg di Dapil (Daerah Pilihan) IV, karena masa penahanannya tidak sampai di atas 5 tahun dan PKS juga melihat kesehariannya yang baik PKS memberanikan diri akomodirnya.
“Memang benar ada mantan Napi yang di dorong PKS untuk bertarung di Pileg 2024 mendatang. Alasan utama PKS dorongnya, karena masa penahanannya 4,6 tahun sementara dalam syarat Undang-Undang bahwa jika lebih dari 5 tahun maka tidak bisa mencalonkan diri, karena masa bebas juga di hitung,”katanya, minggu (14/5).
“Ketika kami memasukan administrasi Bacaleg ke KPU yang bersangkutan sudah memenuhi syarat pencalonan, secara the jure memang dirinya pernah di vonis dan di tetapkan oleh pengadilan,”sambunganya.
Langkah PKS Halut mendorong mantan Napi lanjutnya, tentu banyak orang bertanya, karena sebagai Parpol yang dianggap religious. Namun terobosan yang diambil tentunya tidak melihat hanya dari satu sisi saja, karena sebagai warga Indonesia punya hak konstitusi untuk mencalonkan diri sehingga PKS memberikan kesempatan di momentum ini.
“Yang kami lihat di sini adalah keseharian beliau ketika keluar dari penjara, kesehariannya sudah berbeda, seperti dirinya mengisi tausiyah di setiap hajatan orang, dari sinilah kami coba merekrut dirinya untuk Bacaleg di momentum demokrasi ini, intinya dia tidak lagi mengulang perbuatan yang pernah dibuat sebelumnya,”ungkapnya.(sal)
