Halut

PT.SEGI Tanggapi Ancaman Warga

×

PT.SEGI Tanggapi Ancaman Warga

Sebarkan artikel ini
Lokasi Pembebasan Lahan Oleh PT. Segi yang sempat dipalang warga (Foto : Faisal/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Manajemen PT. Star Energy Geothermal Indonesia (SEGI) akhirnya angkat suara terkait pembayaran ganti rugi atas penebangan tanaman kelapa dan pala saat melakukan pembebasan lahan milik warga di Galela Selatan (Galsel) untuk pembukaan badan jalan keluar masuk perusahan, tepatnya di antara Desa Soakonora dan Igobula.

Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) juga Humas PT. Sarko sekaligus mewakili manajemen PT. SEGI, Indras Seng, mengatakan, tuntutan warga pemilik lahan soal belum dibayarnya ganti rugi tanaman sebenarnya hanya miskomunikasi, sebab PT.SEGI dalam melakukan penebangan tanaman warga ada kesepakatan tentang pembayaran.

“Pemalangan yang dilakukan oleh warga pemilik lahan beberapa waktu lalu itu, karena sisa biaya penebangan belum diselesaikan, padahal sesuai kesepakan kami kemarin jika warga sudah menebang secara keseluruhan maka kami akan membayar 100 persen, jadi ini hanya masalah miskomunikasi saja,”katanya, rabu (10/8).

Menurutnya, belum adanya pembayaran lanjutan oleh perusahan, karena sampai saat ini proses penebangan tanaman belum tuntas, karena totalnya cukup banyak yakni berkisar 10 ribuan, sementara yang baru ditebang sekitar 7 ribuan sehingga itu perusahan akan lunasi apabila sudah selesai penebangan. “Untuk pembayaran yang kami lakukan nanti tentu disesuaikan dengan SK lama Bupati Halut, kenapa sampai kami menggunakan SK lama karena pada saat itu kami sudah melakukan penandatanganan nota kesepakatan antara pihak perusahan dengan masyarakat sebelum SK Baru terbit,”ujarnya.

Harga tanaman yang disepakati pembayaran sendiri lanjutnya, tentu sesuai NJOP yang mana untuk pohon kepala dibandrol sebesar Rp.160 ribu/pohon sedangkan untuk pala sebesar Rp.155 ribu/pohon. “Untuk penebangan pohon mulai dari STA 1970 sampai ke 10.100 itu jumlahnya sudah mencapai 7000 pohon lebih yang sudah kami tebang, untuk pembayaran sudah mencapai Rp. 1 miliar lebih, itu sudah termasuk penebangan,”terangnya.

Dia pun berharap kedepannya tidak ada lagi pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat, karena perusahan ini bekerja untuk mengelola gas bumi yang tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Maluku Utara dan menjadi kebutuhan negara. “Pengelolaan gas bumi ini menjadi kebutuhan negara kita, maka kami diminta agar masyarakat Galela pada umumnya harus mendukung atas pekerjaan perusahan ini, sehingga kedepannya perekrutan kerja di khususkan untuk putra daerah ini,”pintanya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *