HARIANHALMAHERA.COM– Pekerjaan jembatan kali Tiabo, Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat (Galbar) Kabupaten Halmahera Utara sudah memasuki dua tahun pasca terdampak musibah banjir pada januari 2021 lalu. Namun, hingga bulan ketiga tahun 2023 ini realisasinya disebut buruh kerja jembatan bahwa sudah mencapai 50 persen.
Pekerjaan jembatan tersebut ditangani langsung Kementerian PUPR, yang mana telah alokasikan dana miliaran rupiah. Kabarnyanya, dana yang digelontorkan sebesar Rp. 8 miliar, akan tetapi hingga saat ini realisasi pekerjanya terkesan berjalan lambat.
Ridwan, salah satu pekerja asal Jawa mengaku bahwa pekerjaan jembatan tersebut bukan lambat tetapi dibutuhkan ketelitian sehingga hasilnya pun memuaskan atau tidak berdampak buruk kedepan.
“Pekerjaannya sudah 50 persen, dan memang pekerjaan jembatan ini lama, karena butuh teliti dan tidak boleh sembarangan,”katanya, senin (13/3).
Dia mengakui bahwa proses pekerjaan ini sudah lama dan sampai saat ini masih dalam tahap pemasangan tiang pajangan dan kerangka lainnya.
“Kami juga berharap pekerjaan jembatan ini cepat selesai agar dinikmati masyarakat, artinya jalur transporasi darat kembali lancar seperti semula,”ujarnya.(tr-05)
