HARIANHALMAHERA.COM–Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ternyata datang ke Halmahera Utara (Halut), tidak dengan tangan kosong. Wanita yang dilantik sebagai Mensos pada lalu itu juga membawa bantuan untuk para korban banjir.
Tak hanya sekedar bantuan berupa kebutuhan sehari-hari di pengungsian, namun juga ada bantuan anggaran untuk korban bencana sebesar Rp 2 miliar lebih. Duit itu tidak sepenuhnya diberikan kepada Pemkab Halmahera Utara (Halut). Sebagian diserahkan ke Pemprov Malut yang akan diberikan untuk korban bencana alam di daerah lainnya.
Dari total 2 Miliar itu, yang diserahkan Risma secara simbolis kepada Gubernur Abdul Ghani Kasiba (AGK) sebesar Rp 1.867.927.991, sisanya Rp 490.811.781 diberikan kepada Pemkab Halut yang diterima langsung Bupati If Frans Manery.
Mantan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dua periode itu menegaskan anggaran tersebut sedianya dimanfaatkan untuk kebutuhan para korban bencana. ”Diharapkan dapat membantu korban bencana,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Risma yang didampingi Bupati dan Gubernur juga bertatap muka dan berdialog dengan dengan para korban banjir. Pertemuan yang berlangsung di dalam sebuah tenda utama di lokasi pengungsian di Desa Duma itu pun dimanfaatkan para korban banjir untuk menyampaikan keluh-kesahnya. Salah satunya datang dari petua Desa Ruko.
Mewakili warganya, di hadapan politisi PDI-Perjuangan itu, dia meminta agar mereka direkolasi ke tempat yang lebih aman. Mengingat Desa tempat tinggal mereka saat ini sudah berulang dilanda banjir.
Keinginan pindah dari Roko memang sudah sejak lama, namun, mereka tidak tahu dimana lokasi yang tepat. ”Maka dari itu diharapkan pemerintah cari tempat yang layak,” katanya.
Sambil menunggu direlokasi, pemerintah juga diminta segera mungkin menurunkan alat berat untuk membersihkan rumah warga dari sisa-sisa material banjir. ”Agar kami kembali dan beraktivitas seperti biasa,” pinta warga korban banjir lainnya.
Bupati Frans yang duduk disamping Mensos menyampaikan wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Galela Barat, Galela Selatan dan Kao Barat. “Kemudian yang berada di Desa Duma ini adalah penduduk dari desa Roko yang kehilangan rumah karena longsor,” katanya.
Frans mengatakan musbah banjir yang terjadi pada Sabtu (16/1) itu tak hanya merendam rumah warga, namun juga memutuskan jembatan Kali Tiabo yang merupakan satu-satunya akses penghubung Kecamatan Galela dan Loloda Utara. ”Putusnya jembatan yang menghubungkan ke beberapa kecamatan ini adalah hal yang sangat urgen,”ujarnya.
Menjawab permintaan warga terkait relokasi, Risma mengatakan untuk merolokasikan sebuah Desa diperlukan waktu dan rencana yang matang. Namun, keinginan warga itu tetap akan dipenuhi. ”Saya akan berupaya secepat mungkin dan diharapkan kesabaran dari Masyarakat,” tuturnya
Sebelum kembali ke Ternate melalui bandara Gamar Malamo, Risma bersama rombongan langsung menuju ke lokasi Jembatan Tiabo di Desa Ngidiho Kecamatan Galela Barat untuk melihat dari dekat ambruknya jembatan tersebut. Dia pun sempat berdialog dengan beberapa rekanan dan pejabat terkait pembuatan jembatan tersebut.
Sejak hari pertama bencana, dapur umum Kemensos yang dioperasikan personel Tagana sudah memberikan permakanan bagi 1.016 pengungsi. Bahan permakanan, berupa mie instan 18 dus, telur 6 rak, beras 60 kg untuk makan pagi, siang dan malam.
Selain itu, Kemensos RI menerjunkan 35 perseonel Tagana dari Kab. Halmahela Utara, 5 personel dari Forum Tagana Prov. Maluku Utara total 40 personel, ditambah 17 personel Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari 17 kecamatan terdekat dengan Kecamatan Galela Barat.
“Kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk memastikan setiap pengungsi di titik pengungsian mendapatkan permakanan yang cukup,” pinta Risma.
Dalam kunjungan ke Halut itu, Mensos juga didampingi Dirjen Linjamsos Papen Nazarudin, pejabat Forkopimda Malut dan pimpinan Forkopimda Halut.(dit/pur)
DANA BANTUAN BENCANA DARI MENSOS
Untuk Provinsi Malut
Rp. 1.377.116.210
(Bantuan logistik)
Rp. 198.001.000
(Paket sembako)
Rp. 262.361.681
(bantuan logistik dari gudang Malut)
Rp. 30.439.100
(Bantuan logistolik dari Surabaya)
Total
Rp 1.377.116.210;
Untuk Pemda Halut
Rp. 198.011.000
(1000 Paket Sembako)