Halut

Sah! NHM Dibeli PT Indotan Halmahera Bangkit

×

Sah! NHM Dibeli PT Indotan Halmahera Bangkit

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI kawasan pertambangan di Maluku Utara

HARIANHALMAHERA.COM–Proses divestasi saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) tampaknya berjalan lancar. Informasi terbaru, 75 persen saham milik Newcrest Ltd sudah dibeli PT Indotan Halmahera Bangkit senilai Rp 1,3 triliun.

Informasi ini diperoleh dari Sangaji Pagu Simon Toloa. Dia memastikan proses divestasi saham milik Newcrest Ltd di PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) sudah dibeli H Robert Niktiyudo selaku pemilik PT Indotan Halmahera Bangkit.

“Iya sudah. Saya sebagai Sangaji Suku Pagu bersama tiga sangaji lainnya yang berada di wilayah lingkar tambang, sudah bertemu dengan pemilik baru di Jakarta pada 25 Januari lalu,” kata Simon.

Menurut Simon, dari diskusi lebih dari lima jam itu, diketahui jual beli saham sudah berlangsung sejak 31 Desember 2019 lalu. Saat ini tinggal melengkapi dokumen-dokumen.

“Dari diskusi itu pula diketahui, PT Indotan Halmahera Bangkit diberikan waktu 1-2 bulan untuk menyelesaikan semua dokumen. Tapi, intinya transaksi jual beli saham sudah selesai,” terangnya.

Dia pun turut menyinggung berita yang sempat beradar melalui online, bahwa disebutkan pertemuan suku Pagu dengan pemilik baru PT NHM hoaks atau kabar bohong.

“Itu tidak benar. Pertemuan benar ada antara saya sebagai sangaji Pagu, bersama sangaji Boeng, sangaji Modole, dan sangaji Towiliko,” terangnya.

Disinggung apa yang mendorong para sangaji ini bertemu dengan pemilik saham baru PT NHM? Simon menyebut, kehadiran mereka untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat dan daerah.

“Selain saling mengenal, kami bersyukur dalam pertemuan itu ada beberapa hal yang menjadi komitmen bersama antara ke empat suku dengan PT Indotan,” ujarnya.

Dia menyebut ada sekira sembilan poin yang menjadi komitmen bersama. Pertama, 80 persen tenaga kerja lokal lingkar tambang dan 20 persen tenaga kerja nasional. Kedua, seluruh subkontraktor tinggal di luar site (area tambang) PT NHM.

Ketiga, menutup bandara NHM sehingga seluruh karyawan dan kontraktor PT NHM pergi pulang atau cuti menggunakan akses bandara Koabang-Kao. Keempat, diberikan insentif setiap bulan kepada empat sangaji dan seluruh perangkat adat di lingkar tambang.

“H Robert Niktiyudo berkomitmen memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim di daerah lingkar tambang. Itu komitmen dia yang kelima,” kata Simon.

Keenam, perusahaan memberikan insentif setiap bulan kepada seluruh tokoh agama di lima kecamatan lingkar tambang. Ketujuh, lembaga masyarakat adat akan berkantor di dalam PT NHM sebagai bagian dari kontrol.

“Selanjutnya, H Robert Niktiyudo memberikan kepercayaan kepada Pdt. Sefnat Pawatte untuk mengatur pelayanan Gereja Oikumene Gosowong. Dan yang terakhir, kami lembaga masyarakat adat empat suku akan memberikan kenyamanan kepada perusahaan,” rincinya.

Terpisah, manajemen PT NHM melalui Ramdani Sirait selaku Specialist–External Communications, membenarkan bahwa  Pada 31 Januari 2020 Newcrest Mining Ltd telah menandatangani suatu perjanjian untuk menjual 100 persen sahamnya di Newcrest Singapore Pte Ltd yang memiliki kepemilikan saham sebesar 75 persen di PT NHM dengan PT Indotan Halmahera Bangkit.

Penjualan saham ini, lanjutnya, termasuk dengan 100 persen kepemilikan saham di PT Puncakbaru Jayatama (PTPJ), yang mempekerjakan personil eksplorasi di Indonesia.

Ramdani juga menyebut, penjualan kepemilikan saham Newcrest di Gosowong diwajibkan berdasarkan Kontrak Karya (KK) PT NHM yang telah diubah dengan Pemerintah Indonesia, yang mewajibkan Newcrest untuk menjual paling sedikit 49 persen kepemilikan sahamnya di PT NHM.

“Kepemilikan secara ekonomis telah beralih pada 31 Desember 2019, dengan penyelesaian penjualan yang terjadi setelah dipenuhinya syarat pendahuluan,” kata Ramdani melalui pernyatan tertulis yang diterima koran ini.

Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih dari Newcrest yang sudah 20 tahun bekerja di Indonesia. “Newcrest berterima kasih kepada seluruh karyawan PT NHM dan PTPJ untuk jasa dan dedikasi kepada operasional di Indonesia, dan menghargai kesabaran dan pengertian mereka sepanjang proses ini,” pungkas Ramdani.

Sebagaimana diketahui, sebelum divestasi ini, kepemilikan saham sebesar 75 persen dipegang Newcrest Mining Ltd, kemudian sebanyak 25 persen saham NHM dipegang PT Aneka Tambang (Antam). Kini 75 persen saham Newcrest sudah dibeli PT Indotan Halmahera Bangkit. (fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *