HARIANHALMAHERA.COM– Pernyataan yang menyudutkan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) kembali dilontarkan mantan Kepala Desa (Kades) Ngofakiaha, Fahri Yamin. Kali ini Fahri dengan mengatasnamakan Lembaga Pemerhati Masyarakat Lingkar Tambang secara tegas menyebut PTNHM terkesan membodohi warga lingkar tambang soal perekrutan karayawan yang banyak dari luar. Namun, statement lagi-lagi mendapat serangan balik alias menuai protes dari Kepala Desa (Kades) setempat.
Salah satunya Kades Tiowor, Kecamatan Kao Teluk, Iskandar Hi. Karim, yang mengatakan bahwa gerakan Fahri tersebut bukan hal baru yang murni tetapi bentuk sensasi demi kepentingan pribadi, sebab apa yang disampaikan itu jauh dari kenyataan.
Kepala Desa Tiowor, Kecamatan Kao Teluk ini pun mengatakan bahwa gerakan yang dibangun Fahri untuk menyerang PTNHM sudah pasti ada tendesi pribadi yang selalu membawa nama warga lingkar tambang, karena hampir semua orang di lingkar tambang tahu modus dari gerakannya.
“Memang sudah menjadi kebiasaan Fahri, kalau kepentingan pribadinya belum terpenuhi maka akan terus buat gerakan yang menyerang, padahal PTNHM sudah begitu perhatian dan peduli terhadap masyarakat lingkar tambang sampai-sampai bertekad ikut melindungi PTNHM, karena dianggap aset kesejahteraan,”katanya, rabu (7/9).
Informasi gerakan Fahri ini menurut Iskandar, modus yang sangat kental hanya dua kemungkinan, yaitu ada dugaan bahwa keinginannya agar salah satu sanak family di rektrut menjadi karyawan PTNHM dan gerakan mencari simpati warga lingkar tambang untuk kepentingan Pemilu 2024.
“Saya tahu persis gerakan Fahri ini, hanya dua kemungkinan yaitu kepentingan meloloskan orang terdekatnya sebagai karyawan NHM dan mencari simpati warga lingkar tambang untuk mendukungnya pada konstestasi pemilu 2024 nanti,”ujarnya.
Iskandar pun secara tegas menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Fahri Yamin pada salah satu media soal PTNHM bodohi warga lingkar tambang seolah mewujudkan sifatnya yang penuh dengan kebohongan, karena tidak pernah tahu system di PTNHM kemudian melontarkan pernyataan hanya bersandar pada ego dan kepentingan.
Fahri lanjut Iskandar, kalau bicara kepentingan masyarakat harusnya menyajikan data bukan asal bunyi ibarat tong kosong nyaring bunyinya.
“Prinsipnya, jangan percaya statement seorang mantan narapidana (Napi) apalagi kasusnya soal penyalahgunaan anggaran Desa, ini bukti bahwa semua yang dikatakan penuh modus. Artinya gerakan yang dibangun hanya cari aman diri sendiri tapi mengatasnamakan warga lingkar tambang. Sekali lagi semuanya disampaikan Fahri itu gerakan kebohongan,”tandasnya.(dit)
