HARIANHALMAHERA.COM–Sejak resmi memiliki saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada Maret 2020, manajemen baru PT NHM di bawah bendera PT Indotan Halmahera Bangkit langsung melakukan beberapa terobosan. Salah satunya memperbaiki pola komunikasi dan hubungan dengan masyarakat lingkar tambang.
Pola yang dilakukan H Robert Nitiyudo Wachjo selaku Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT NHM di Kabupaten Halut, terbilang bukan baru pertama dilakukan. Pola ini sudah menunjukkan hasil positif di beberapa daerah investasi PT Indotan, seperti di Kalimantan dan Sumbawa Barat. Bahkan, sebagaimana diberitakan sebelumnya, pola yang dibangun ini mampu mengangkat Kabupaten Sumbawa Barat dari zona kabupaten tertinggal.
Pola komunikasi ini pun mendapat apresiasi dari Sultan Tidore Husain Syah. Pola komunikasi yang dibangun H Robert disebut sebuah investasi kemanusiaan yang sangat baik bagi masyarakat lingkar tambang, Kabupaten Halut, bahkan Provinsi Maluku Utara (Malut).
“Secara pribadi saya lihat H Robert orangnya low profile. Secara tidak langsung ini tercermin pada keberadaan PT NHM saat ini. Hampir semua masyarakat tahu karena hampir setiap hari di sosialisasi. Bagaimana program-program CSR-nya dan program sosialnya. Tentunya banyak hal positif dan hal-hal yang bersifat kemanusiaan. Kita harus memberikan apresiasi yang positif kepada perusahaan ini,” kata Husain yang juga anggota DPD RI asal Provinsi Malut.
Disinggung bahwa sampai saat ini masih ada pihak-pihak yang meragukan ketulusan H Robert dan perusahaannya untuk membantu masyarakat, Sultan Tidore ke-37 itu menilai itu hanya sebatas miskomunikasi. “Saya kira hanya miskomunikasi. Tinggal dikomunikasikan dengan baik, saluran-salurannya dibuka. Tidak hanya pihak NHM menyampaikan harus memberikan informasi secara baik, masyarakat juga harus mau terbuka menerima dengan menaruh prasangka yang baik,” kata Husain.
“Itu semua harus dibangun dengan komunikasi. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang ingin menunggangi ini dan merusak hubungan dan harmonisasi. Itutukan tidak bagus,” sambungnya.
Sultan mengaku, dirinya mengikuti perkembangan Malut lewat media. Terkait NHM, dia menyebut program-program yang dilakukan perusahaan itu sangat positif. “Saya tidak punya kepentingan apa-apa. Saya harus objektif mengatakan, bahwa program yang disampaikan dan dibuat itu sangat positif. Karena itu harus ada kolaborasi, masyarakat juga harus menyampaikan apa saja yang menjadi kebutuhan dan kekurangan mereka. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan disampaikan dengan cara cara yang santun, sehingga ada yang kurang bisa diperbaiki,” terangnya.
“Saya berharap ada harmonisasi antara NHM dengan masyarakat, sehingga Halut bisa menjadi bagus dan baik, serta ke depan bisa membuat ketertinggalan selama ini bisa menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Husain juga turut menitip imbauan di bulan Ramadan saat ini. Dia mengajak semua komponen untuk menangalkan semua ego. Jangan saling menuduh dan memfitnah. Menurut saya masyarakat sangat baik, demikian pula H Robert dan NHM juga baik. Apalagi NHM sudah mendahului dengan investasi sosial dan kemanusiaan.
“Kalau mau dinilai, saya lihat investasi kemanusiaan PT NHM di atas rata-rata jika dibandingkan dengan perusahaan lain di Maluku Utara. Pernyataan ini saya buat bukan karena ada sesuatu. Wallahi (demi Allah) saya tidak menerima sepeserpun dari pihak manapun. Saya menjaga independesi saya sebagai sultan. Saya hanya inginkan Maluku Utara jadi baik, alamnya jadi baik. Masyarakat harus mendapatkan apa yang harus didapatkan.
“Sekali lagi, mari lepaskan ego. Sama-sama berkolaborasi untuk saling menutupi kekurangan. Jika ada yang kurang, dicari solusi dengan cara-cara yang santun. Mari berpikir jangka panjang, berpikir untuk masa depan, berupaya dan berusaha secara bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketertinggalan lainnya. Saya yakin dan percaya, harmonisasi PT NHM dan masyarakat akan semakin erat kedepan jika semua pihak mendahulukan prasangka baik,” pungkas Husain.(fir)