HalutPeristiwa

Sungai Rawajaya Meluap Lagi, Puluhan Rumah Tergenang

×

Sungai Rawajaya Meluap Lagi, Puluhan Rumah Tergenang

Sebarkan artikel ini
Salah satu rumah warga di Rawajaya yang tergenang tengah dibersihkan oleh pemilik rumah

HARIANHALMAHERA.COM– Bencana alam masih terus mengintai masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara. sebelumnya hujan deras disertai angin kencang (putting beliung) memporak-porandakan rumah warga Desa Mawea, Kecamatan Tobelo Timur (Tobtim) dan warga di Pulau Tolonuo Selatan, Kecamatan Tobelo Utara. Kamis (27/10), giliran warga di Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo terdampak musiba luapan air sungai setempat hingga puluhan rumah pun terendam.

Luapan air sungai Rawajaya itu terjadi lantaran cuaca wilayah Tobelo dan sekitarnya di landa hujan deras hampir dua jam lebih sejak siang hari pukul 13.00 WIT sampai pukul 15.30 WIT. Rumah terendam banjir di Desa Rawajaya ini bukan pertama kali tetapi sudah berulang ketika terjadi hujan deras. Selain di Rawajaya, berapa rumah di Gamsungi, tepatnya seputaran asrama Koramil Tobelo juga ikut tergenang akibat saluran drainasi sempit hingga airnya pun meluap.

Kepala Desa Rawajaya, Iksan Madu, menuturkan bahwa luapan air sungai hingga meredam rumah warga disekitar sudah berulang terjadi dan bukan hanya hujan deras tetapi ketika air laut pasang.

“Pemdes Rawajaya sendiri sudah usulkan ke Pemkab Halut untuk segera normalisasi kali Rawajaya ini sehingga musibah seperti ini (rumah tergenang,red) tidak terjadi lagi, sebab kasihan juga warga disekitar yang setiap hujan deras merasa tidak aman dan pasling dikwatirkan adalah hujan deras di larut malam tentu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,,”katanya.

Sungai tersebut lanjut Kades Rawajaya, memang dibuat talud oleh Badan Pengairan Daerah Aliran Sungai (Bapedas) Provinsi Malut akan tetapi panjangnya hanya berkisar 500 meter sementara yang dibutuhkan di lapangan sekira 1000 meter mengingat Rawajaya termasuk daerah dataran rendah sehingga itu Pemkab Halut harus tambah pembangunan talud tersebut untuk kenyamanan dan keselamatan warga disekitar sungai.

“Untuk rumah masyarakat yang berada di atas bantaran kali itu sebanyak 21 unit, rumah mereka ini setiap hujan pasti tergenang air hingga ke dalam rumah mereka, masalah ini belum ada perhatian dari Pemkab Halut,”ujarnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *