Halut

Susun RKPD 2026, Bupati Halut Warning Soal Ini

×

Susun RKPD 2026, Bupati Halut Warning Soal Ini

Sebarkan artikel ini
Bupati Halut, Dr. Pien Hein Babua
HARIANHALMAHERA.COM– Pemkab Halmahera Utara (Halut) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pada Kamis (10/4) telah melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026, bersama forum lintas perangkat daerah. Kegiatan yang dipusatkan di Green Land Hotel Desa Gura, Kecamatan Tobelo dihadiri langsung oleh Bupati Halut Dr. Piet Hein Babua.
Bupati Halut Dr. Piet Hein Babua dalam sambutannya, mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada petugas Damkar, TNI/Polri, PDAM Tobelo dan tim Rescue PT NHM yang sudah bekerja keras, memadamkan api saat terjadi kebakaran, sehingga semuanya bisa teratasi.
Forum lintas perangkat daerah ini lanjutnya, merupakan amanat UU no 24 tahun 2005, tentang sistem perencanaan pembangunan nasional yang mengatur secara teknis mulai dari pemerintah yang tinggi sampai yang terendah.
“Kami meminta keseriusan dari pimpinan SKPD dan semua perangkatnya, agar jangan hanya perintah staf, sehingga tidak tahu tentang apa yang disusun,”katanya.
Pimpinan OPD menurutnya, tidak hanya perintah Kasubag untuk buat program dan saat ditanya, bukan pimpinan yang jelaskan tetapi Kasubag program yang menjelaskan. “Kalian harus rubah pola pikir ini karena pada dasarnya, pimpinan SKPD yang mengambil keputusan,”tandasnya.
Bupati Halut menambahkan melalui kegiatan ini peserta harus ikuti secara cermat agar program yang direncanakan yang merupakan hasil diskusi bersama, bukan diskusi pimpinan, Kasubag perencanaan dan bendahara selama ini ada kesan bahwa program itu hanya diketahui oleh tiga orang saja.
“Saya perlu tegaskan, bahwa di tahun 2025 ini ada instruksi dari Presiden untuk efesiensi. Jadi program-program menyangkut dengan perjalanan dinas, study banding, study referensi dan kegiatan sejenisnya harus dipikirkan secara matang,”tegasnya.
Bappeda juga sambungnya, harus menyusun program harus sinkronisasi dengan program pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat, agar program yang disusun dapat menjadi perhatian mereka. Selain itu dirinya menegaskan jangan ada deal-deal dengan siapapun dalam pelaksanaan program. Belajar dan siapkan diri anda, karena kedudukan anda sebagai pejabat eselon II setara dengan DPRD.
“Negeri kita ini sudah rusak karena ada yang sudah menjanjikan proyek. Tidak boleh ada kesepakatan atau deal- deal di luar sistem pemerintah. Jangan sampai kebijakan lebih besar dari pada aturan,”tutupnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *