HARIANHALMAHERA.COM— Orang tua balita asal Desa Barataku, Kecamatan Galela, Halut, untuk saat ini tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi anaknya yang mengalami benjolan besar di bagian belakang. Tak punya uang berobat, balita bernama Siriin Gafur itu hanya dirawat seadanya di rumah.
Menurut pengakuan pasangan suami istri, Irwanto Gafur dan Kunti Jurubasa, Siriin merupakan anak pertama mereka. Sejak lahir, sudah ada benjolan di bagian belakang. Siriin yang sempat diperiksakan kesehatannya di Puskesmas Galela, oleh dokter disebut mengalami spina bifida.
Diketahui, penyakit spina bifida merupakan kondisi cacat lahir ketika sumsum tulang belakang bayi gagal berkembang dengan baik. Ketika sumsum tulang belakang janin gagal berkembang atau menutup dengan benar saat berada di rahim, gejala terkadang dapat dilihat pada kulit di atas kecacatan tulang belakang, yang mencakup bercak berambut, tanda lahir, atau jaringan sumsum tulang belakang yang menonjol.
Orang tua Siriin termasuk dari kalangan keluarga ekonomi lemah. Mereka tidak mampu membiayai perawatan putri mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif. Apalagi tindakan medis operasi di rumah sakit.
Duka orangtua Siriin itu mendapat perhatian dari Komunitas Pomalilia Galela. Mereka pun mencoba membantu melalui upaya penggalangan dana untuk membantu pengobatan bayi tersebut.
“Kami bertekad membantu, namun kami juga membuka diri jika ada orang yang ingin meringankan beban kedua orangtua,” kata pendiri Pomalilila Galela Rahman Saha, Kamis (25/6).
Apabila tidak berhalangan, kata Rahman yang juga Kepala KUA Tobelo ini, Siriin akan dibawa ke rumah sakit di Manado untuk jalani perawatan medis.
“Demi kesembuhan bayi mungil dan cantik ini, saya mengajak secara terbuka kepada semua sahabat dan kita semua, mari saling membantu,” ajaknya.
“Insya Allah, jika kebutuhan pengobatan terpenuhi, dalam waktu singkat Siriin akan dirujuk ke RSU Manado,” pungkasnya.(dit/fir)