HARIANHALMAHERA.COM–PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di bawah bendera PT Indotan Halmahera Bangkit yang dipimpin H Robert Nitiyudo Wachjo, begitu totalitas memposisikan perusahaan sebagai mitra kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut).
Ini terlihat dalam penanganan wabah virus corona. NHM menjadi perusahaan yang sejak awal turut serta membantu pemerintah dalam penanganan wabah. Mulai dari bantuan alat pelindung diri (APD), mesin ventilator, bantuan sembako bagi warga terdampak pandemi, hingga bantuan mesin RT-PCR untuk mempermudah pemeriksaan sampel swab.
Tak berhenti sampai situ, bahkan sampah medis yang dihasilkan laboratorium RT-PCR pun dibantu untuk di olah melalui mesin pengelola limbah medis (autoclave) yang dimiliki. Informasi diperoleh, NHM sudah empat kali menerima sampah medis yang dikirim pihak laboratorium. “Iya, sudah empat kali. Tadi barusan dikirim,” kata Septian Sam, Koordinator tim Satgas Covid-19 Internal PT NHM untuk wilayah Tobelo.
Menurut Septian, pengelolaan limbah medis memang sudah bicarakan sejak awal menjadi tanggung jawab PT NHM. Alasannya, NHM yang juga memiliki laboratorium serupa, sudah dilengkapi alat pengolah limbah medis covid-19. “Karena laboratoium RT PCR Tobelo belum punya (pengolah limbah medis covid), maka NHM lah yang olah,” terangnya.
Septian juga menjelaskan, dalam proses pengolahan limbah medis ini, juga dilakukan berdasarkan standar operasional pengolahan limbah secara nasional. “Seperti proses pengiriman, semuanya didata. Petugas pengirim dan penerima juga harus menggunakan APD. Karena limbah ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT NHM memesan dua mesin RT-PCR. Satu digunakan di internal untuk karyawan, dan satunya lagi dihibahkan ke Pemkab Halut. Kemudian, selama satu tahun, NHM membiayai semua operasional laboratorium.
Untuk anggaran mesin RT-PCR, kelengkapan laboratorium saja, meubeler, sudah miliaran rupiah yang dikeluarkan. Belum lagi operasional tenaga laboratorium yang diperkirakan sekira Rp 50 juta per bulan.
Senada dikatakan Kepala Laboratorium RT-PCR Tobelo Drs Jubhar C Mangimbulude MSc Phd, bahwa sampah medis oleh pihak PT NHM akan diolah bersamaan limbah medis covid yang dihasilkan dari laboratorium internal yang dimiliki. “Tentunya kami sangat terbantukan dengan pengolahan sampah medis itu. Apalagi memang, laboratorium ini belum memiliki mesin pengolah limbah medis covid-19,” kata Jubhar, dalam beberapa kesempatan.(tr-05/fir)