HARIANHALMAHERA.COM– Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (ASKAB) Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Halmahera Utara (Halut) kini punya nahkoda baru. Pada Kongres ASKAB, yang digelar Kamis (18/7) d Green Land Hotel, Desa Gura, Kecamatan Tobelo, Halut itu, Abdul Rifai Sadoki, telah terpilih sebagai ketua ASKAB Halut periode 2024-2028.
Sebelumnya, dalam pelaksanaan Kongres ASKAB tersebut tercatat ada dua nama calon ketua yang mendaftar, yaitu Abdul Rifai Sadoki dan Nursulaiman Hamid. Namun, hasil verfikasi ternyata Nursulaiman tidak memenuhi syarat pencalonan sehingga digugurkan dan akhirnya Rifai Sadoki pun diangkat secara aklamasi sebagai Ketua Askab Halut.
Usai terpilih, Rifai pun umumkan kepengurusan ASKAB Halut baru, yaitu Ketua Umum Abdul Rifai Sadoki, Wakil Ketua I, M. Hasbullah Labadu dan Nursulaiman Hamid, sementara untuk Comite Exsekutif, Husni Hakim, Irfan Suaib, Samsudin Jumat, Hukum Abdul Gafur, dan Fasri Entje.
Ketua ASKAB Halut terpilih, Rifai Sadoki mengatakan, bahwa statuta PSSI itu sangat penting soal keterbukaan (Good Goverman) dan tentunya dasar dari sepak bola itu adalah kompetisi, kepelatihan dan perwasitan sehingga itu penting untuk dikembangkan kedepan.
“Plening saya kedepan akan merangkul semua club-club yang ada di Halut, yang belum terdaftar di Askab Halut kedepannya akan ditertibkan agar semuanya bisa terdaftar, karena menjadi kepentingan sepak bola di daerah,”katanya.
Dalam waktu dekat lanjutnya, ASKAB akan menyurat ke Pemerintah Desa agar bisa melengkapi persyaratan-persyaratan untuk mendaftar ke PSSI, termasuk pengembangan perwasitan di Halut yang memiliki lisensi C dan D yang mana saat ini sudah sekitar 20 orang.
“Target saya kedepan adalah perwasitan di Halut harus berkembang, yang sudah memiliki lisensi C kita akan usahan agar mereka bisa mengikuti lisensi B, sehingga mereka bisa memimpin di turnamen-turnamen liga 2 dan 3,”ungkapnya.
Rifai menambahkan bahwa akan didorong juga soal kepelatihan, karena kebangkitan sepak bola itu setiap club harus memiliki pelatih yang sudah mengikuti kursus kepelatihan minimal sudah mendapatkan lisensi D. “Soal pelatih ini adalah program prioritas saya, setelah saya membangun kerja sama dengan Safin Pati dan Garuda Yaksa, mereka juga akan mendukung program-program Askab kedepannya dibidang sepak bola,”terangnya.
Kemudian pengembangan sepak bola dikatakan Rifai, harus dimulai dari usia dini melalui SSB. “Jadi club yang belum punya SSB harus dibentuk dan yang sudah ada tinggal dikembangkan saja, minimal SSB punya fasilitas latihan yang memadai dan itu Askab akan membantu,”tuturnya.(sal)