Usulkan Masjid Ngidiho di APBD

0
373
SEGERA DIBANGUN: Bupati Halut Ir. Frans Manery meninjau lansung lokasi gempa di Galela Barat (Foto : Faisal/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Kondisi bangunan masjid Nur Muhammad Desa Ngidiho Kecamatan Galela Barat (Galbar) dianggap sudah tak layak untuk digunakan lagi pasca guncang gempa bumi berkekuatan 5,2 SR hingga rusak berat. Kerusakan rumah ibadah warga setempat tersebut menjadi perhatian tersendiri Pemkab Halmahera Utara, dimana rencanannya akan rehab total alias dibangun kembali.

Rencana Pemkab Halut untuk membangun kembali masjid Desa Ngidiho ini disampaikan langsung oleh Bupati Halut, Frans Manery ketika melakukan kunjungan langsung ke lokasi masjid tersebut, sabtu (23/4) sekaligus meninjau kerusakan rumah warga yang terdampak gempa.

BACA JUGA : Gotong Royong Bangun Masjid Darurat Ngidiho

Orang nomor satu Pemkab Halut pun menyampaikan bahwa ia akan usulkan pembangunan kembali masjid Ngidiho tersebut ke dalam APBD Halut dengan dua opsi, yakni paling cepat di pertengahan tahun 2022 atau diusulkan pada APBD tahun anggaran 2023 mendatang. “Kondisi bangunannya memang sudah tidak layak digunakan, jadi harus dibangun baru. Saya rencanakan paling cepat di bulan Juni tahun 2022 dan paling lambat di bulan Januari tahun 2023,”katanya.

Selanjutnya rencana pembangunan masjid Ngidiho ini disebut Bupati Halut, akan segera dibahas Pemkab Halut secara internal kemudian diajukan ke DPRD agar bisa secepatnya dibangun. “Kalau uang kami ada mungkin di bulan Juli 2022 ini sudah bisa di bangun,”ungkapnya.

Soal pembangunan masjid ini menurutnya, tim teknis pembangunan masjid sudah melakukan analisas terkait rekonstruksinya, dimana ada dua opsi yang ditawarkan, yakni apakah dibangun dua lantai atau cukup satu lantai. “Jadi mau dibangun kembali dua lantai seperti semula atau hanya satu lantai saja, karena pembangunan 2 lantai butuh dana sebesar Rp.2,9 miliar, sedangkan 1 lantai butuh sebesar Rp.2,2 miliar dengan ukuran 23×22,5 meter, jadi tinggal kita duduk bersama untuk tentukan,”ujarnya.

BACA JUGA : Masjid Dirusaki Gempa, Warga Terpaksa Sholat di Halaman

Menurutnya, pemerintah daerah sendiri menyediakan langkah alternative berupa usulan pembangunannya cukup satu lantai dengan catatan luas masjid ditambahkan, mengingat wilayah Galbar sudah termasuk dalam peta rawan bencana alam terutama gempa bumi. “Prinsipnya butuh kajian bersama agar hasil akhirnya bagus dan tepat,”jelasnya.

Dalam kunjungan Bupati Halut bersama rombongan Pemkab Halut tersebut selain melihat kondisi rumah warga yang terdampak gempa juga menyalurkan bantuan sembako pada warga korban gempa.(cw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here