HARIANHALMAHERA.COM–Keluhan masalah Dana Desa (DD) masih saja terjadi. Kali ini warga Katana Kecamatan Tobelo Timur. Mereka mempertanyakan alokasi DD untuk pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang disinyalir ada indikasi disalahgunakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Tokoh pemuda Katana Maikel Gitamaamoko, menyampaikan bahwa anggaran desa 2017 untuk PAUD sebesar Rp 152 juta diduga telah disalahgunakan. “Karena semenjak dialokasikan ternyata sampai akhir tahun 2019 ini pekerjaanya belum tuntas. Padahal anggarannya cukup besar,” katanya, Rabu (4/12).
Selain anggaran PAUD, lanjutnya, warga juga mencurigai alokasi dana ke Bumdes Katana yang setiap tahun dikucurkan puluhan juta, tetapi sampai detik ini tidak pernah terlihat realisasi program. Dia mengaku, persoalan ini belum dilaporkan ke instansi teknis maupun aparat penegak hukum.
“Kami sampaikan melalui media dulu dengan harapan instansi teknis segera turun audit atau setidaknya Kejari maupuan Polres Halut menjadikan keluhan warga ini sebagai bukti awal untuk penyelidikan. Kalau diminta data, maka kami siap berikan,” tegasnya.
Dia juga menyinggung kinerja BPD selaku pengawas yang kurang aktif melakukan pengawasan program-program pemdes. “BPD terkesan membiarkan masalah di desa. Karena itu kami berharap inspektorat melakukan audit,” pungkasnya.(dit/fir)