HARIANHALMAHERA.COM– warga di Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah tak kuasa menahan amarah terhadap kondisi beberapa titik ruas jalan rusak yang hingga kini terkesan dibiarkan oleh pemerintah daerah. Warga pun ancam blockade ruas jalan tersebut, terutama akses keluar masuk ke pelabuhan kontener Tobelo yang melintas di depan PLTD lantaran pemda maupun pemdes setempat dianggap acuh terhadap kerusakan tersebut.
Menurut sejumlah warga jalan tersebut sudah bertahun-tahun rusak berat, namun tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat. “Jelas ini sangat membahayakan bagi masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut dan juga warga yang melintas di sepanjang jalan masuk pelabunan, karena jalan tersebut dilalui kendaraan dengan kapasitas diatas 20 ton apalagi mobil kontener, sehingga jalan ini tidak mampu bertahan dan pasti akan hancur,”kata warga setempat, Minggu (7/9).
Padahal lanjut warga, Desa Rawajaya sendiri merupakan jantung kota Halut yang notabenya pusat perekonomian dan sentral bisnis, dimana selain terdapat pelabuhan kontener juga ada dua pasar, sehingga seharusnya pemerintah setempat lebih perhatian atas pembangunan di Rawajaya.
“Bukan hanya jalan pelabuhan kontener, jalan masuk samping kantor Bea Cukai Tobelo juga sudah rusak parah, apalagi saat musim hujan, genangan air pun terlihat disepanjang jalan. Untuk itu kami meminta Pemda melalui dinas terkait agar ruas jalan tersebut segera diperbaiki kalau tidak, maka kedua akses jalan ini akan kami tutup untuk keluar-masuknya kendaraan berat, truk dengan muatan besar dan juga mobil kontener,”ujar warga setempat.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Kepala Desa (Kades) Rawajaya, M. Iksan Madu, hanya meminta meminta warganya agar menahan diri, sebab ruas jalan tersebut sudah berulang kali diusulkan baik lewat Musrembang Kecamatan maupun Kabupaten, namun kondisi keuangan daerah saat ini yang sedang tidak stabil, sehingga jalan tersebut belum dapat diperbaiki.
“Kami berharap warga tetap bersabar dan berdo’a semoga saja diakhir tahun 2025 ini Bupati dan Wakil Bupati dapat memprioritaskan jalan itu sehingga dapat segera di perbaiki,”pintanya.
Kades Rawajaya pun berjanji akan menyampaikan kembali ke Bupati dan Wabup baik secara lisan maupun dalam bentuk proposal serta akan menyampaikan aspirasi warga tersebut ke pihak KPLP Tobelo, sehingga dapat segera dibangun jalur alternatif khusus jalan kendaraan berat dan mobil kontener agar lagi tak melewati pemukiman warga yang tentunya sangat menggangu dan membahayakan keselamatan warga.
Selain konsultasi dengan pihak KPLP terkait alternatif jalan mobil kontener lanjut Ketua APDESI Halut ini, bahwa Pemdes Rawajaya juga akan berkoordinasi terkait akses pembuangan air yang tersumbat. Sebab dulu sebelum ada pelabuhan kontener warga tidak pernah mengalami kebanjiran walau hujan besar.
“Tapi sekarang biar hujan sebentar sudah langsung banjir karna saat pembangunan pelabuhan kontener tidak ada perencanaan yang baik terutama analisi dampak lingkungan sehingga kami akan minta pihak Syahbandar untuk segera merevitalisasi kembali pembanganunan pelabuhan terutama perbaikan gorong-gorong dan drainase pembuangan air warga karna pembuangan air dari pemukiman itu melewati kawasan pelabuhan kontener,”ujarnya.(rif)