HARIANHALMAHERA.COM–Warga lingkar tambang PT. Nusa Halmahera Mineral (NHM), kembali melakukan unjuk rasa, Rabu (15/1). Warga Dusun Kobok Desa Tiwor, Kecamatan Kao Teluk, menutup ruas jalan trans Halmahera sebagai bentuk protes terhadap perusahan sub kontraktor PT. Nawakara tentang tenaga kerja.
Masa aksi yang mengatasnamakan Forum Pemuda Kao Teluk (FPKT) itu juga nekat menyandera sejumlah kendaraan angkutan karyawan PT. NHM hingga mengakibatkan puluhan karyawan tidak dapat masuk kerja.
Koodinator aksi FPKT Almin Safi mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai sikap penolakan kebijakan PT. Nawakara selaku perusahaan sub kontraktor PT. NHM yang ternyata secara diam-diam menerima 50 persen karyawan dari luar.
“Kami minta secara tegas pada manajemen PT. NHM untuk evaluasi sistem kenerja di semua departemen, terutama pada PT. Nawakara. Terpenting lagi adalah harus pulangkan 50 persen karyawan non lokal PT Nawakara,” katanya.
Menurutnya, mereka sebagai warga lingkar tambang juga merasa kesal terhadap PT. Nawakara yang secara sepihak berhentikan salah satu karyawan lokal bagian security lalu merekrut orang luar. “Perekrutan karyawan bagian security oleh PT. Nawakara ini terkesan pilih kasih dan bertentangan dengan kesepakatan,”tandasnya.
Terpisah, Kapolres Halut AKBP Yuyun Arief melalui Kasubag Humas Polres Halut Iptu Mansur Basing, menuturkan bahwa aksi yang digelar warga Kobok itu berawal dari pemberhentian seorang karyawan lokal dari desa mereka yang dianggap sepihak.
“Sampai sore hari masih ada aksi, karena manajemen PT. NHM belum respon tetapi ada upaya koordinasi untuk penyelesaian masalah,” tuturnya.(dit/fir)