HARIANHALMAHERA.COM–Dua bulan lalu, Pemprov Maluku Utara (Malut) sudah meyakinkan kepada para rekanan yang mengerjakan proyek multi years (MY) bahwa anggaran tahap kedua yang bersumber dari pinjaman daerah, segera cair.
Pemprov melalui kepala Dinas PUPR Djafar Ismail pun optimis bahwa PT SMI akan segera mencairkan anggaran tersebut. Karena itu, para kontraktor yang saat itu mulai ragu dengan Pemrpov, pun akhirnya diminta terus melanjutkan pekerjaanya di lapangan.
Nyatanya, keraguan para kontraktor ini terbukti. Hingga detik ini PT SMI belum juga mencairkan anggaran ke Pemprov. Imbasnya, delapan rekanan yang mengerjakan proyek infrastrktur jalan dan jembatan di sejumlah daerah pun menghentikan pekerjannya.
Sementara Peraturan daerah (perda) tahun jamak menyatakan seluruh proyek MY harus selesai tahun ini. Sekprov Malut, Samsudin A Kadir pun mengaku belum mengetahui pasti kendala yang membuat PT SMI belum juga mencairkan anggaran.
Padahal, dia mengaku seluruh administrasi persyaratan pencairan yang diminta PT SMI sudah diajukan. “Semua persyaratan administrasi sudah kita sampaikan tapi belum dicairkan makanya kita juga heran,” katanya.
Untuk memastikan kendala itu, saat ini Kepala BPKAD Ahmad Purbaya tengah bertolak ke jakarta. “Sementara pak kaban keuangan ke Jakarta untuk mengecek,” katanya.
Mantan Kepala Bappeda ini pun mengakui sudah dua bulan ini pihak rekanan hentikan pekerjaan nya di lapangan. ” Memang kami juga merasa begitu,” ucapnya.
Padahal Pemprov kata dia sebelumnya sudah menyampaikan kepada pihak rekanan agar terus bekerja, sebab mereka berkontrak dengan Pemprov bukan dengan PT SMI. “Kalaupun mereka (pihak ketiga) meyelesaikan tentu saja Pemda tetap mau bayar,” katanya.
Sebab, jika logikanya, jika PT SMI tidak mencairkan anggarannya, maka uang yang akan dipakai untuk membayar utang ke PT SMI digunakan untuk pembayaran ke ke pihak ketiga. “Jadi sama saja sebenarnya,” katanya.
Yang dikhawatirkan Pemprov adalah karena tahun depan sudah doalokasikan anggaran pengembalian pinjaman ke PT SMI. “Jadi kalau akhirnya tidak cairkan, anggaran yang sudah dialokasikan dipakai untuk membayar pihak rekanan,” katanya.
Sembari mengambil langkah itu, Pemprov akan memastikan dulu kendala hingga belum dicairkannya sebagian anggaran oleh PT SMI dari total opinjaman sebesar Rp 350 miliar. “Makanya ini lagi dicekm” jelasnya.(lfa/pur)
8 Proyek Mulri Yeras
Dari Pinjaman Daerah
- Jalan ruas Rp 62.610.000.000 Matuting–Ranga-ranga
- Jalan dan jembatan Rp 51.900.000.000 Saketa – Dahepodo
- Jalan dan Jembatan Rp 46.700.000.000 Payahe – Dahepodo
- Jalan dan Jembatan Rp 67.545.000.000 Ibu – Kedi (sirtu)
- Jalan ruas Rp 22.100.000.000 Tolabit – Toliwang – Kao
- Jalan dan Jembatan Rp 23.650.000.000 Malbufa – Wai Ina
- Lanjutan Jembatan Rp 25.000.000.000 Kali Oba II
- Jalan Bahar Andili Rp 15.000.000.000 (Sofifi – Akekolano)
- Jalan Ruas Rp 35.495.000.000 Wayatim – Wayaua