Maluku Utara

Dikbud Malut Masih Bungkam

×

Dikbud Malut Masih Bungkam

Sebarkan artikel ini
Imam Makhdy Hassan (Foto : Net)

HARIANHALMAHERA.COM–Bak gayung bersambut. Aksi menolak kepala sekolah (kepsek) jenjang menegah sederajat yang dilantik pekan Pemprov Malut kemarin, terus berlanjut. Bahkan, tidak hanya di Kota Ternate, gejolak serupa juga terjadi di sekolah di daerah lain, salah satunya di SMKN 1 Halmahera Timur (Haltim).

Seperti di SMAN 7 Ternate, aksi penolakan di SMKN 1 Haltim ini dilakukan seluruh siswa di sekolah kejuruan itu dengan mogok belajar. Sambil membawa poster bertuliskan pernyataan sikap dan penolakan terhadap Kepsek yang baru, para siswa pun menggelar berdemo di depan sekolah.

BACA JUGA : Tolak Kasek Baru, Rame-rame Boikot SMAN 5

Ketua OSIS (Organisasasi Siswa Intra Sekolah) SMKN 1 Haltim, Dian Anggraini kepada Harian Halmahera via ponsel menyatakan, aksi yang dilakukan seluruh siswa ini sebagai ungkapan kekkecewaan mereka atas digantinya Ibrahim M Saleh sebagai Kepsek.

Sampai sekarang, mereka belum bisa menerima Masita Latawan sebagai Kepsek yang baru. “Pak Ibrahim (Ibrahim M. Saleh, mantan kepsek, red) harga mati. Kami menolak untuk digantikan dengan kepsek yang baru,” ujarnya.

Menurut Dian, aksi tersebut tidak hanya digelar karena mendapat dukungan dari guru maupun orang tua, namun itu merupakan suara hati terdalam para siswa. “Karena selama Pak Ibrahim selama menjabat kepala sekolah, selalu pengertian kepada kami dan selalu melakukan terobosan-terobosan baru yang mengharumkan nama baik sekolah,” ucapnya.

Dia pun meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut untuk mempertimbangkan kembali keputusan pergantian ini dan mengembalikan jabatan Kepsek ke Ibrahim,

BACA JUGA : Penolakan Kasek Meluas

Terpisah, Kepala UPTD Dikbud Malut cabang Haltim M Jurfiyadi saat dihubungi via pinsel mengaku masih berada di luar daerah sehingga tidak mengetahui adanya aksi penolakan di SMKN 1 Haltim. “Saya belum cover masalah ini karena saya sekarang ada di Wasile Subaim,” katanya.

Namun, dia berkanji akan turun ke sekolah untuk mencari tahu. “Torang siap rasionalkan masyarakat. Menjelaskan kepada masyarakat apa yang terjadi sesuai dengan aturan,” akunya.

Dia memastikan Masita yang dilantik Ibrahim ini sudah memenuhi syarat untuk menjabat Kepsek karena telah memiliki Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS).

Selain SMKN 1, terdapat delapan sekolah menengah atas di Haltim yang turut dilakukan pergantian Kepsek. Masin-masing SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMAN 8, SMAN 10, dan SMAN 11.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Malut hingga kini masih bungkam terkait munculnya gejolak penolakan Kepsek ini. Kadikbud Imam Makhdy saat ditemui di Kantor Dikbud di Sofifi  tidak  berada di tempat.

Dikonfirmasi via ponsel pun Imam selama ini lebih banyak berkantor di kantor perwakilan Dikbud di Ternate tidak memberikan respon. Begitu juga Sekretaris Dikbud Amiduridn yang ditelepon tidak merespon. Bahkan Bobi, Kasubag Kepegawaian Dikbud juga terkesan menyembuntikan data saat meminta data Kepsek yang dilantik.

Sesuai hasil penelusuran koran ini, tercatat ada enam sekolah yang Kepseknya belum memiliki NUKS saat dilantik kemarin. Yakni kepsek SMA 4, SMA 7, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 11, dan SMAN 12 (lfa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *