HARIANNHALMAHERA.COM– janji gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, untuk membangun bandara udara bertaraf internasional di Loleo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) benar-benar dibuktikan. Buktinya, setelah dialokasikan anggaran pembangunan mencapai Rp 7 triliun, ternyata pihak rekanan pemenang tender proyek bandara Loleo, yakni PT Bags Indonesia Jaya (BIJ) bersama gubernur Malut sudah melakukan pengecekan lokasi pada kamis (25/5) kemarin.
Direktur Utama (Dirut) PT. BIJ Bambang Dwi Utomo, kepada awak media mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pembebasan lahan sekaligus membangun infrastruktur bandara, karena segala administrasi sudah diselesaikan oleh Pemprov Malut.
“Jadi target kita berdasarkan perintah gubernur bahwa bulan April 2024 badnara sudah bisa diresmikan oleh Presiden, namun berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak kontraktor, yang bisa diresmikan nanti adalah runway, apron, gedung bandara dan beberapa fasilitas penting lainnya,”katanya.
Selain sarana dan prasarana bandara lanjut Bambang, akan ada pembangunan pendukung lain di kawasan bandara seperti hotel, plaza, rumah sakit, namun fasilitas tersebut akan dibangun tahap kedua, kemudian untuk tahap ketiga dibangun tempat penampungan pesawat.
“Anggaran untuk tahap pertama ini yang di butuhkan sekitar 2,9 triliun, kemudian anggaran tahap kedua sebesar sekira 3 triliun lebih, jadi total keseluruhan 7 triliun lebih,”ungkapnya.
Bambang pun menambahkan bahwa PT. BIJ bertekad secepatnya tuntaskan bandara sebelum masa jabatan gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba.
“Target kami tetap april proyek ini sudah bisa diresmikan,”tandasnya.
Sementara di tempat yang sama gubernur Malut, KH. Abdul Gani Kasuba, berharap bahwa proyek bandara tersebut segera selesai sehingga dapat di nikmati oleh masyarakat.
“Sebelum masa jabatan berakhir, harapan saya agar bandara ini bisa diresmikan oleh presiden,”ucapnya.
Terpisah Kepala Dinas Perkim Malut, Adnan Hasanuddin, menuturkan bahwa pihaknya bersama PT. BIJ sudah mengecek lokasi bandara secara langsung sekaligus tertemu dengan warga yang memiliki lahan di areal bandara.
“Secara administrasi terkait lahan sudah selesai, sudah tidak ada masalah, Pemprov sudah selesai bayar lima hektar dan peta bidang sudah selesai, sisanya akan di bayar oleh perusahaan tersebut,”tuturnya.(Ifa)